Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memilih Sharenting dengan Bijak dan Menjaga Privasi Anak

26 Januari 2025   16:01 Diperbarui: 26 Januari 2025   16:01 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sharenting Anak.Freepik.com

Hak atas privasi anak sering kali dikompromikan. Bayangkan sebuah foto sederhana saat anak sedang bermain di taman atau memakai seragam sekolah. Foto tersebut mungkin terlihat biasa saja bagi orang tua, tetapi bisa saja menyimpan informasi yang sensitif. Lokasi tempat tinggal, nama sekolah, atau aktivitas harian anak dapat dengan mudah terungkap melalui unggahan semacam ini.

Kekhawatiran ini semakin diperkuat oleh data dari sebuah penelitian di Inggris yang menunjukkan bahwa rata-rata seorang anak sudah memiliki jejak digital sejak usia dua tahun. Jejak digital ini mencakup berbagai unggahan yang dilakukan oleh orang tua tanpa pemahaman mendalam tentang konsekuensinya.

Lebih dari sekadar privasi, sharenting juga membuka potensi risiko penyalahgunaan data. Ada kasus di mana foto anak yang diunggah secara publik digunakan tanpa izin untuk keperluan komersial, bahkan menjadi sasaran eksploitasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Dampak Psikologis pada Anak

Selain isu privasi, dampak psikologis sharenting terhadap anak juga menjadi perhatian penting. Ketika anak tumbuh dan mulai menyadari kehadiran mereka di media sosial, ada kemungkinan mereka merasa malu, tidak nyaman, atau bahkan marah atas apa yang telah dibagikan oleh orang tua mereka.

Sebagai contoh, seorang remaja mungkin merasa terganggu ketika foto-foto masa kecil mereka yang dianggap lucu oleh orang tua tersebar di media sosial. Hal ini bisa memengaruhi harga diri dan kepercayaan diri mereka, terutama jika foto tersebut menjadi bahan candaan di lingkungan sekolah atau teman sebaya.

Psikolog anak menyatakan bahwa tindakan orang tua yang terlalu sering membagikan momen pribadi anak di media sosial dapat menciptakan tekanan sosial yang tidak perlu. Anak-anak mungkin merasa bahwa mereka harus selalu tampil sempurna atau memenuhi ekspektasi tertentu karena jejak digital yang telah dibuat oleh orang tua mereka.

Mengapa Bijak dalam Sharenting Itu Penting?

Memilih untuk bijak dalam sharenting adalah bentuk tanggung jawab moral dan legal sebagai orang tua. Praktik ini bukan hanya tentang apa yang ingin kamu bagikan, tetapi juga tentang melindungi masa depan anak dari dampak negatif yang mungkin timbul.

Jejak digital tidak hanya memengaruhi privasi, tetapi juga dapat berdampak pada aspek lain, seperti peluang kerja di masa depan. Di era di mana informasi digital bisa dengan mudah diakses, seorang calon pemberi kerja mungkin saja menemukan foto-foto atau informasi pribadi calon karyawan dari masa kecil mereka.

Selain itu, regulasi terkait privasi anak di dunia maya mulai diperketat di berbagai negara. Di Uni Eropa, misalnya, ada kebijakan General Data Protection Regulation (GDPR) yang melindungi hak atas privasi individu, termasuk anak-anak. Sementara di Indonesia, Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi yang mulai diberlakukan juga memberikan perlindungan terhadap data anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun