Selain itu, penegakan hukum harus dilakukan secara konsisten. Pelanggaran kecil sekalipun perlu ditindak dengan tegas, agar masyarakat memahami bahwa aturan bukanlah hal yang bisa diabaikan begitu saja. Peningkatan teknologi seperti ETLE juga harus diperluas, sehingga pengawasan dapat mencakup seluruh wilayah kota.
Bagi masyarakat, kesadaran untuk mematuhi aturan lalu lintas harus menjadi prioritas. Setiap individu memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman. Mengubah kebiasaan buruk memang membutuhkan waktu, tetapi perubahan kecil dari setiap orang dapat memberikan dampak besar bagi kota.
Kesimpulan
Lalulintas semrawut yang selama ini dianggap sebagai pemandangan lumrah di Kota Medan sebenarnya mencerminkan permasalahan yang jauh lebih kompleks. Kondisi ini tidak hanya menghambat mobilitas masyarakat, tetapi juga berdampak pada kualitas hidup, kesehatan, dan perekonomian kota.
Namun, tidak ada kata terlambat untuk berubah. Dengan komitmen dari semua pihak, Medan dapat bertransformasi menjadi kota yang lebih tertib dan nyaman. Sudah saatnya masyarakat Medan meninggalkan sikap permisif dan mulai membangun budaya tertib berlalu lintas. Perubahan mungkin tidak terjadi seketika, tetapi dengan langkah yang konsisten, Medan dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia.
Kamu bisa memulai perubahan itu dari sekarang. Saatnya menjadikan jalanan Medan sebagai cerminan kebanggaan, bukan lagi simbol kekacauan. Sebab, kota yang tertib mencerminkan masyarakat yang maju dan beradab
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI