Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mengukur 100 Hari Kepemimpinan Prabowo-Gibran

22 Januari 2025   08:59 Diperbarui: 22 Januari 2025   08:59 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo bersama ajudannya(Instagram)

Sektor pendidikan menjadi salah satu fokus utama Gibran, yang selama ini dikenal dengan pendekatan progresif terhadap inovasi. Dalam 100 hari pertama, pemerintah telah memperkenalkan program digitalisasi pendidikan, dengan tujuan meningkatkan akses belajar bagi anak-anak di daerah terpencil. Langkah ini mendapat dukungan positif dari masyarakat, meski masih ada kendala dalam hal infrastruktur.

Menurut laporan UNICEF, sekitar 20% sekolah di Indonesia masih belum memiliki akses internet yang memadai. Hal ini menjadi tantangan besar yang harus diatasi agar kebijakan digitalisasi pendidikan dapat berjalan efektif. Selain itu, pelatihan guru untuk mengadopsi teknologi baru juga menjadi prioritas yang harus segera diwujudkan.

Di luar pendidikan formal, pemerintah juga mulai mendorong pengembangan keterampilan di bidang teknologi informasi. Peluncuran program pelatihan coding untuk anak muda diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia di era industri 4.0. Namun, implementasi program ini masih terhambat oleh minimnya kolaborasi dengan sektor swasta.

Isu Lingkungan

Salah satu janji kampanye Prabowo-Gibran adalah komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan. Dalam masa 100 hari pertama, pemerintah telah meluncurkan beberapa inisiatif seperti program reforestasi dan pengurangan sampah plastik. Namun, efektivitas program ini masih menjadi pertanyaan besar.

Menurut laporan terbaru dari Greenpeace, Indonesia masih menjadi salah satu penyumbang emisi karbon terbesar di dunia, terutama akibat deforestasi. Di sisi lain, laju urbanisasi yang tidak terkendali juga memberikan tekanan besar pada sumber daya alam. Langkah pemerintah untuk memprioritaskan transisi energi terbarukan patut diapresiasi, tetapi tantangan utama adalah bagaimana mengintegrasikan kebijakan ini dengan kebutuhan industri.

Komunikasi Publik yang Menjanjikan

Salah satu kekuatan pasangan Prabowo-Gibran adalah gaya komunikasi mereka yang berbeda namun saling melengkapi. Prabowo dikenal dengan pidatonya yang tegas dan penuh visi, sementara Gibran lebih sering menggunakan pendekatan informal yang dekat dengan masyarakat muda. Kombinasi ini menciptakan kesan pemerintahan yang adaptif terhadap berbagai kalangan.

Namun, dalam era digital, konsistensi informasi menjadi hal yang sangat penting. Pemerintah perlu memastikan bahwa semua kebijakan disampaikan secara transparan dan dapat diakses oleh publik. Kurangnya komunikasi yang efektif dapat memunculkan kesalahpahaman dan menurunkan kepercayaan masyarakat.

Evaluasi Kritis

Dalam 100 hari pertama, Prabowo-Gibran telah menunjukkan beberapa langkah positif yang layak diapresiasi. Peningkatan komitmen pada pendidikan dengan makan bergizi gratis walapun masih jauh dari harapan, upaya menarik investasi, dan perhatian pada isu lingkungan adalah contoh nyata. Namun, perjalanan mereka masih jauh dari sempurna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun