Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mengukur 100 Hari Kepemimpinan Prabowo-Gibran

22 Januari 2025   08:59 Diperbarui: 22 Januari 2025   08:59 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo bersama ajudannya(Instagram)

Sejak dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah menjadi sorotan publik. Banyak harapan bertumpu pada pasangan ini, terutama karena mereka dianggap mewakili dua generasi kepemimpinan. Prabowo dengan pengalaman panjangnya di dunia politik dan militer, serta Gibran yang membawa semangat muda dan inovasi. Masa 100 hari pertama pemerintahan mereka menjadi momen penting untuk mengukur sejauh mana langkah mereka menjawab berbagai permasalahan bangsa.

Namun, sejauh mana capaian mereka di masa-masa awal pemerintahan ini? Apakah duet kepemimpinan ini berhasil mewujudkan janji-janjinya? Tulisan ini akan mengupas secara mendalam kinerja mereka, dengan fokus pada aspek-aspek ekonomi, sosial, lingkungan, serta respons terhadap tantangan global dan nasional.

Harapan Besar di Awal Kepemimpinan

Prabowo dan Gibran memulai perjalanan pemerintahan mereka di tengah berbagai dinamika yang kompleks. Kondisi perekonomian global sedang menghadapi tekanan berat, mulai dari inflasi yang merangkak naik hingga dampak perang di berbagai kawasan. Di sisi lain, tantangan domestik seperti ketimpangan sosial, pengangguran, dan korupsi masih menjadi pekerjaan rumah yang tak kunjung selesai.

Pasangan ini datang dengan membawa narasi perubahan. Dalam pidato pelantikannya, Prabowo menegaskan bahwa pemerintahannya akan fokus pada tiga pilar utama: stabilitas ekonomi, penguatan kedaulatan, dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Di sisi lain, Gibran menekankan pentingnya inovasi teknologi dan digitalisasi untuk mempercepat pembangunan. Retorika ini jelas memunculkan ekspektasi tinggi dari masyarakat.

Tantangan Ekonomi yang Mendalam

Ekonomi menjadi ujian terbesar di awal pemerintahan Prabowo-Gibran. Indonesia masih dalam proses pemulihan pasca-pandemi, sementara ketidakpastian ekonomi global terus membayangi. Upaya pemerintah untuk menekan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat mendapat sorotan tajam. Salah satu langkah yang diambil adalah kebijakan subsidi energi, terutama pada bahan bakar dan listrik, untuk meringankan beban masyarakat kecil.

Namun, kebijakan ini juga menuai kritik. Beberapa ekonom menyebut subsidi energi cenderung tidak tepat sasaran dan membebani anggaran negara. Pada saat yang sama, program insentif pajak bagi UMKM menjadi langkah positif yang diambil pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi akar rumput. Menurut data Kementerian Keuangan, kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia mencapai 60%, sehingga keberpihakan pada sektor ini menjadi langkah strategis.

Meski demikian, tantangan besar lainnya adalah memastikan investasi asing tetap mengalir. Prabowo-Gibran dihadapkan pada tuntutan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif tanpa mengorbankan kepentingan nasional. Dalam 100 hari pertama, pemerintah mencatat peningkatan komitmen investasi dari beberapa negara, termasuk Jepang dan Korea Selatan. Namun, realisasi investasi ini membutuhkan waktu untuk menunjukkan dampak nyatanya pada lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.

Pendidikan dan Teknologi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun