Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Jangan Marahi Ketika Anak Bertanya!

21 Januari 2025   18:54 Diperbarui: 21 Januari 2025   18:54 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika seorang anak dimarahi atau diabaikan saat bertanya, dampaknya tidak hanya dirasakan saat itu saja, tetapi juga berpotensi memengaruhi kehidupan mereka di masa depan. Anak yang sering dimarahi karena bertanya cenderung kehilangan kepercayaan diri untuk mengungkapkan ide atau pendapat. Mereka mungkin berpikir bahwa pendapat atau rasa ingin tahu mereka tidak penting, sehingga memilih untuk diam.

Lebih buruk lagi, anak yang merasa takut untuk bertanya juga bisa kehilangan motivasi untuk belajar. Padahal, motivasi adalah salah satu faktor utama dalam kesuksesan akademik dan profesional seseorang. Jika rasa ingin tahu anak dipadamkan sejak dini, mereka akan kesulitan mengeksplorasi minat dan bakat mereka, yang pada akhirnya dapat membatasi potensi mereka di masa depan.

Bagaimana Seharusnya Orang Tua Merespons Pertanyaan Anak?

Sebagai orang tua atau pengasuh, penting untuk menyadari bahwa setiap pertanyaan yang diajukan anak adalah peluang untuk mendukung perkembangan mereka. Bahkan jika kamu merasa lelah atau tidak tahu jawaban dari pertanyaan mereka, selalu usahakan untuk merespons dengan positif.

Misalnya, jika seorang anak bertanya tentang sesuatu yang tidak kamu pahami, jangan ragu untuk mengakui bahwa kamu juga tidak tahu jawabannya. Gunakan momen ini sebagai kesempatan untuk belajar bersama. Kamu bisa mencari jawaban di buku, internet, atau berdiskusi dengan orang lain.

Hal yang tak kalah penting adalah memberikan perhatian penuh saat anak bertanya. Jangan menjawab sambil melakukan hal lain, karena anak bisa merasa bahwa pertanyaan mereka tidak dihargai. Dengan memberikan perhatian penuh, kamu menunjukkan bahwa rasa ingin tahu mereka penting dan layak untuk didengar.

Pentingnya Menciptakan Lingkungan yang Mendukung Rasa Ingin Tahu

Selain menjawab pertanyaan anak dengan baik, orang tua juga perlu menciptakan lingkungan yang mendukung rasa ingin tahu mereka. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menyediakan bahan bacaan atau mainan edukatif yang merangsang kreativitas dan eksplorasi.

Kamu juga bisa mengajak anak untuk terlibat dalam kegiatan yang mendukung pembelajaran, seperti mengunjungi museum, kebun binatang, atau planetarium. Tempat-tempat seperti ini dapat memicu rasa ingin tahu anak sekaligus memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan.

Lebih dari itu, penting untuk menciptakan suasana di rumah yang terbuka dan penuh kasih sayang. Anak yang merasa didukung secara emosional cenderung lebih percaya diri untuk mengungkapkan ide dan bertanya tentang hal-hal yang mereka tidak pahami.

Pentingnya Mendukung Rasa Ingin Tahu Anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun