Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

BPJS Tidak Bisa Mengcover Semua Penyakit, Bagaimana Menyikapi?

21 Januari 2025   07:58 Diperbarui: 21 Januari 2025   07:58 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aspek regulasi juga memainkan peran penting dalam keterbatasan cakupan BPJS. Dalam sistem jaminan kesehatan nasional, terdapat regulasi yang mengatur penyakit apa saja yang masuk dalam skema manfaat. Regulasi ini didasarkan pada berbagai faktor, termasuk urgensi medis, efektivitas pengobatan, serta ketersediaan fasilitas kesehatan di berbagai daerah.

Banyak masyarakat yang merasa kesulitan memahami batasan ini karena kurangnya sosialisasi dan transparansi dalam penyampaian informasi. Hal ini kerap menyebabkan ekspektasi yang tidak realistis terhadap layanan BPJS, di mana peserta menganggap bahwa segala jenis penyakit akan ditanggung sepenuhnya. Padahal, terdapat prosedur dan aturan yang cukup ketat mengenai jenis pelayanan yang dapat diklaim.

Selain itu, birokrasi dalam proses klaim BPJS sering kali menjadi kendala tersendiri. Banyak pasien yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses ke layanan kesehatan yang dibutuhkan karena harus melalui berbagai tahapan administratif yang kompleks. Ini menjadi salah satu faktor yang menambah kesan bahwa BPJS kurang efektif dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.

Dampak Keterbatasan BPJS terhadap Masyarakat

Keterbatasan BPJS dalam mencakup semua penyakit tentu memiliki dampak besar bagi masyarakat, terutama mereka yang berasal dari golongan ekonomi menengah ke bawah. Salah satu dampak yang paling terasa adalah meningkatnya beban finansial bagi keluarga yang harus mencari alternatif pembiayaan untuk pengobatan yang tidak ditanggung BPJS. Banyak pasien yang akhirnya harus berutang atau menjual aset mereka demi mendapatkan perawatan medis yang layak.

Selain itu, keterbatasan ini juga berdampak pada kualitas hidup pasien. Mereka yang menderita penyakit yang tidak dicover sering kali mengalami keterlambatan dalam mendapatkan perawatan, yang pada akhirnya memperburuk kondisi kesehatan mereka. Fenomena ini juga memicu ketidakpuasan di kalangan masyarakat terhadap layanan BPJS, yang dianggap masih jauh dari harapan..

Langkah yang Dapat Diambil Masyarakat

Meskipun BPJS memiliki keterbatasan dalam mencakup semua penyakit, masyarakat dapat mengambil beberapa langkah untuk mengantisipasi dan menyiasati kendala ini. Salah satunya adalah dengan memiliki asuransi kesehatan tambahan yang menawarkan cakupan lebih luas untuk penyakit yang tidak dijamin BPJS. Beberapa perusahaan asuransi swasta di Indonesia menyediakan paket yang dapat melengkapi manfaat BPJS, sehingga peserta tetap dapat mendapatkan perlindungan yang komprehensif.

Selain itu, edukasi mengenai kesehatan juga menjadi kunci penting dalam menghadapi keterbatasan BPJS. Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan penyakit melalui pola hidup sehat, seperti mengatur pola makan, rutin berolahraga, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Pencegahan yang efektif dapat mengurangi risiko terkena penyakit berat yang memerlukan biaya pengobatan tinggi.

Pemerintah juga diharapkan terus melakukan perbaikan dalam sistem BPJS, termasuk memperluas cakupan penyakit yang dijamin secara bertahap serta meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan anggaran. Kolaborasi antara pemerintah, penyedia layanan kesehatan, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan sistem jaminan kesehatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan..

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun