Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Sampah Rumah Tangga Biang Kerok Pencemaran Air dan Lingkungan

14 Januari 2025   17:04 Diperbarui: 15 Januari 2025   09:43 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sampah.Pixabay.com/TeiFri

Fenomena ini tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga berdampak pada kualitas air untuk kebutuhan manusia. Air yang telah tercemar oleh limbah rumah tangga sering kali menjadi tidak layak untuk diminum atau digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Bahkan, di beberapa wilayah, pencemaran air menyebabkan krisis air bersih yang semakin sulit diatasi.

Sampah Rumah Tangga di Indonesia

Indonesia menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sekitar 64 juta ton sampah dihasilkan setiap tahun di Indonesia, dengan sekitar 60 persen di antaranya berasal dari rumah tangga. Lebih dari separuh sampah tersebut adalah sampah organik, sementara sisanya terdiri dari plastik, kertas, logam, dan bahan lainnya.

Sayangnya, sekitar 24 persen dari total sampah tersebut tidak terkelola dengan baik. Banyak di antaranya berakhir di sungai, pantai, atau lautan. Indonesia bahkan dikenal sebagai salah satu penyumbang sampah plastik terbesar di dunia yang mencemari lautan. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah rumah tangga masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi negara ini.

Dampaknya tidak hanya terlihat pada pencemaran air, tetapi juga pada berbagai aspek lainnya. Di perkotaan, saluran air sering tersumbat oleh sampah rumah tangga, yang menyebabkan banjir. Selain itu, biaya pengolahan air bersih menjadi semakin tinggi karena kualitas air yang buruk akibat pencemaran.

Mengapa Sampah Rumah Tangga Menjadi Masalah Besar?

Ada beberapa faktor yang membuat sampah rumah tangga menjadi masalah besar dalam pencemaran lingkungan, khususnya air. Salah satunya adalah minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah. 

Banyak orang yang masih membuang sampah sembarangan tanpa memikirkan dampaknya pada lingkungan. Hal ini diperburuk oleh kurangnya fasilitas dan infrastruktur untuk pengelolaan sampah, terutama di wilayah pedesaan atau pinggiran kota.

Selain itu, pola konsumsi masyarakat juga menjadi salah satu penyebab utama. Penggunaan plastik sekali pakai, misalnya, telah menjadi bagian dari gaya hidup modern yang sulit dihindari. Plastik-plastik ini, setelah digunakan, sering kali tidak dikelola dengan baik dan akhirnya mencemari lingkungan.

Dari sisi regulasi, meskipun pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mengatasi masalah ini, implementasinya masih jauh dari optimal. 

Peraturan mengenai pengelolaan sampah sering kali tidak dipatuhi, baik oleh masyarakat maupun pelaku usaha. Tanpa penegakan hukum yang tegas, masalah ini akan terus berlarut-larut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun