Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Preeklamsia pada Kehamilan dan Cara Mencegahnya

14 Januari 2025   09:03 Diperbarui: 14 Januari 2025   09:03 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Olahraga ringan seperti berjalan kaki atau yoga prenatal juga dapat membantu menjaga berat badan ideal dan meningkatkan sirkulasi darah. Bagi ibu hamil dengan risiko tinggi, dokter mungkin merekomendasikan suplemen seperti kalsium atau aspirin dosis rendah untuk mencegah preeklamsia.

Jika preeklamsia sudah terdiagnosis, penanganan medis akan bergantung pada tingkat keparahan kondisi dan usia kehamilan. Pada kasus ringan, istirahat dan pemantauan ketat mungkin cukup untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi hingga usia kehamilan cukup bulan. Namun, jika kondisi semakin parah, persalinan mungkin menjadi satu-satunya jalan untuk menyelamatkan ibu dan bayi.

Bukti dan Fakta Pendukung

Berbagai penelitian telah menunjukkan pentingnya deteksi dini dan gaya hidup sehat dalam mencegah preeklamsia. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal American Journal of Obstetrics & Gynecology menunjukkan bahwa ibu yang rutin menjalani pemeriksaan antenatal memiliki peluang lebih besar untuk mendeteksi preeklamsia pada tahap awal. Penelitian lain dari The Lancet menyebutkan bahwa konsumsi kalsium selama kehamilan secara signifikan mengurangi risiko preeklamsia, terutama pada ibu dengan asupan kalsium rendah.

Selain itu, data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa preeklamsia menyumbang 14% dari kematian ibu di seluruh dunia. Fakta ini mempertegas pentingnya upaya pencegahan dan edukasi bagi ibu hamil.

Kesimpulan

Preeklamsia adalah ancaman nyata yang harus dipahami oleh setiap ibu hamil. Dengan pengetahuan yang memadai, kamu bisa mengenali gejala, memahami faktor risiko, dan mengambil langkah pencegahan yang tepat. Jangan pernah ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika ada tanda-tanda yang mencurigakan selama kehamilan. Kehamilan yang sehat tidak hanya bergantung pada keberuntungan, tetapi juga pada kesadaran dan usaha untuk menjaga kesehatan tubuh dan janin.

Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu kamu menjalani kehamilan yang aman dan bahagia. Ingatlah, kesehatanmu adalah investasi terbesar untuk masa depan sang buah hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun