Gejala yang Perlu Diwaspadai
Preeklamsia sering disebut sebagai "penyakit diam-diam" karena gejalanya tidak selalu muncul pada tahap awal. Pada beberapa kasus, tekanan darah tinggi menjadi satu-satunya indikator. Namun, jika kondisi ini berkembang, gejala lain yang lebih serius dapat muncul.
Misalnya, kamu mungkin merasa sakit kepala yang tidak kunjung reda meskipun sudah minum obat. Pembengkakan di wajah, tangan, dan kaki juga bisa menjadi tanda, terutama jika pembengkakan ini terasa tidak wajar. Gangguan penglihatan, seperti pandangan kabur atau munculnya bintik-bintik cahaya, adalah gejala lain yang menunjukkan bahwa kondisi ini mungkin sudah memengaruhi otak.
Salah satu gejala yang lebih spesifik adalah nyeri di bagian perut atas, terutama di bawah tulang rusuk sebelah kanan. Ini sering kali disebabkan oleh gangguan pada hati, yang merupakan salah satu organ yang paling sering terdampak preeklamsia. Jika kamu merasakan gejala-gejala ini, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Dampak Preeklamsia pada Ibu dan Bayi
Preeklamsia tidak hanya berdampak pada kesehatan ibu, tetapi juga membawa risiko besar bagi janin yang dikandung. Pada ibu, komplikasi serius seperti eklampsia, stroke, kerusakan organ, hingga sindrom HELLP (Hemolisis, Elevated Liver enzymes, Low Platelets) dapat terjadi. Kondisi ini berpotensi mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan baik.
Bagi bayi, preeklamsia dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan intrauterin karena aliran darah ke plasenta terganggu. Ini berarti bayi mungkin lahir dengan berat badan rendah atau bahkan prematur, yang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan jangka panjang. Dalam kasus yang paling parah, preeklamsia dapat menyebabkan kematian janin. Data menunjukkan bahwa preeklamsia menjadi salah satu penyebab utama kelahiran prematur di seluruh dunia.
Pencegahan dan Penanganan Preeklamsia
Mencegah preeklamsia mungkin tidak selalu memungkinkan, terutama jika kamu memiliki faktor risiko yang tidak dapat diubah, seperti riwayat keluarga atau usia. Namun, ada banyak langkah yang dapat diambil untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kondisi ini.
Pertama dan yang paling penting adalah menjalani pemeriksaan kehamilan secara rutin. Pemeriksaan ini memungkinkan dokter untuk memantau tekanan darah dan kondisi kesehatan kamu secara keseluruhan. Deteksi dini adalah kunci untuk mengendalikan preeklamsia sebelum berkembang menjadi komplikasi yang lebih serius.
Selain itu, menjaga gaya hidup sehat selama kehamilan sangat penting. Pola makan yang seimbang, dengan asupan gizi yang mencukupi, membantu tubuh kamu tetap kuat dan mendukung kesehatan janin. Hindari makanan yang tinggi garam, gula, dan lemak jenuh, karena dapat memengaruhi tekanan darah.