Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Benarkah Virus HMPV Belum Ada Obatnya?

9 Januari 2025   08:18 Diperbarui: 9 Januari 2025   08:18 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Virus.Pixbay.com/geralt 

Dalam dunia medis, tantangan untuk menghadapi virus-virus baru dan yang sedang berkembang adalah suatu kenyataan yang terus hadir. Salah satu virus yang mulai mendapat perhatian serius adalah Human Metapneumovirus atau HMPV, yang pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 di Belanda. Virus ini, meskipun relatif tidak terlalu dikenal dibandingkan dengan influenza atau COVID-19, memiliki potensi untuk menyebabkan penyakit pernapasan serius pada kelompok tertentu, seperti anak-anak, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Namun, sebuah pertanyaan penting sering muncul: apakah benar HMPV hingga kini belum memiliki obat atau terapi yang efektif? Untuk menjawabnya, mari kita telusuri lebih jauh tentang sifat virus ini, tantangan dalam penanganannya, serta langkah yang telah dan sedang dilakukan oleh dunia medis.

Apa Itu Human Metapneumovirus?

Human Metapneumovirus adalah anggota keluarga Paramyxoviridae, yang juga mencakup virus-virus penyebab penyakit pernapasan lainnya seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV). Virus ini menyerang saluran pernapasan atas dan bawah manusia, menyebabkan gejala yang bervariasi dari ringan hingga berat.

Gejala ringan HMPV sering kali menyerupai flu biasa, seperti pilek, batuk, dan demam ringan. Namun, pada kasus yang lebih berat, terutama pada kelompok rentan, HMPV dapat menyebabkan bronkiolitis (peradangan pada saluran napas kecil di paru-paru), pneumonia, dan bahkan gagal napas. Dalam kasus tertentu, komplikasi serius ini dapat berujung pada rawat inap atau kematian.

Kelompok Rentan
Kelompok yang paling rentan terhadap HMPV meliputi:

  • Anak-anak di bawah usia 5 tahun, terutama bayi.

  • Orang lanjut usia di atas 65 tahun.

  • Pasien dengan penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, atau gangguan paru-paru.

  • Individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pasien kanker atau penderita HIV/AIDS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun