Di Indonesia, inisiatif seperti pengembangan roadmap AI oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika merupakan langkah yang patut diapresiasi. Namun, keberhasilan roadmap ini bergantung pada partisipasi aktif dari semua pihak, termasuk sektor swasta dan masyarakat sipil.
Dalam konteks global, kolaborasi lintas negara juga penting untuk mengatasi tantangan AI yang bersifat universal, seperti isu keamanan siber dan penggunaan teknologi dalam konflik geopolitik. Organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dapat memainkan peran penting dalam merumuskan standar global untuk penggunaan AI.
Kesimpulan
Penerapan teknologi AI yang sesuai porsi adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Dengan memanfaatkan AI secara bijak, teknologi ini dapat menjadi alat yang mendukung manusia dalam menghadapi tantangan zaman, meningkatkan efisiensi, dan menciptakan solusi inovatif di berbagai bidang.
Namun, keberhasilan ini tidak akan tercapai tanpa kesadaran dan tanggung jawab dari semua pihak. Literasi digital, regulasi yang jelas, dan kolaborasi yang inklusif adalah elemen penting yang harus diwujudkan untuk memastikan AI digunakan sebagai alat yang mendukung, bukan menggantikan manusia.
Masa depan AI ada di tangan kita. Dengan pendekatan yang bijak, teknologi ini dapat menjadi pilar penting dalam menciptakan dunia yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang. Mari kita bersama-sama menjaga agar AI tetap menjadi pelayan, bukan penguasa kehidupan manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H