Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Masihkah Ujian Nasional Relevan Sebagai Standar Pendidikan Indonesia?

4 Januari 2025   11:14 Diperbarui: 4 Januari 2025   11:14 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) (ANTARA FOTO/HENDRA NURDIYANSYAH)

Namun, dengan adanya perubahan kebutuhan dan tantangan di dunia pendidikan,  Ujian Nasional mulai kehilangan relevansinya. Evaluasi pendidikan tidak lagi bisa hanya bergantung pada hasil ujian tunggal. Sebaliknya, pendekatan yang lebih holistik dan berpusat pada siswa menjadi kunci untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil dan berkualitas.

Menatap Masa Depan Evaluasi Pendidikan

Di era globalisasi dan revolusi industri 4.0, pendidikan harus mampu menjawab tantangan yang semakin kompleks. Dunia kerja saat ini tidak lagi hanya membutuhkan individu dengan nilai akademik tinggi, tetapi juga keterampilan interpersonal, kemampuan beradaptasi, dan kreativitas.

Sistem evaluasi seperti  Ujian Nasional , yang berfokus pada hasil ujian tertulis, tentu tidak cukup untuk mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan tersebut. Oleh karena itu, perubahan menuju sistem penilaian yang lebih komprehensif, seperti Asesmen Nasional, menjadi langkah yang sangat penting.

Namun, perubahan ini juga memerlukan komitmen dari semua pihak. Pemerintah harus memastikan bahwa infrastruktur pendidikan di seluruh Indonesia dapat mendukung sistem evaluasi baru ini. Guru juga perlu diberikan pelatihan agar mampu mengimplementasikan metode pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Di sisi lain, masyarakat juga perlu mengubah pola pikir tentang pendidikan. Nilai ujian bukanlah satu-satunya indikator keberhasilan. Proses belajar, pengembangan karakter, dan keterampilan hidup adalah aspek-aspek yang sama pentingnya.

Kesimpulan

Relevansi  Ujian Nasional sebagai standar pendidikan mungkin semakin memudar di era modern ini. Namun, warisan dan pelajaran dari pelaksanaannya tetap memiliki nilai historis yang penting. Evaluasi pendidikan harus terus berkembang seiring dengan perubahan zaman, mengutamakan keadilan, inklusivitas, dan relevansi.

Dengan meninggalkan sistem yang hanya berorientasi pada hasil ujian tunggal dan beralih ke pendekatan yang lebih holistik, Indonesia dapat membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga siap menghadapi tantangan masa depan.

Pendidikan adalah kunci masa depan bangsa, dan masa depan itu dimulai dari cara kita mengevaluasi keberhasilan pembelajaran hari ini. Mari terus berinovasi demi pendidikan yang lebih baik untuk semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun