Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Presidential Threshold dan Ketimpangan yang Dibuatnya

3 Januari 2025   08:48 Diperbarui: 3 Januari 2025   08:48 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kursi Kekuasaan .(KOMPAS/TOTO SIHONO) 

Penutup

Presidential threshold adalah salah satu elemen penting dalam sistem pemilu Indonesia, tetapi dampaknya terhadap demokrasi perlu dievaluasi secara mendalam. Meskipun bertujuan untuk menciptakan stabilitas politik, aturan ini justru menghasilkan berbagai ketimpangan yang bertentangan dengan prinsip demokrasi.

Sebagai masyarakat, kita perlu mendorong diskusi yang konstruktif tentang masa depan sistem politik Indonesia. Apakah presidential threshold masih relevan? Ataukah kita membutuhkan pendekatan baru yang lebih inklusif dan adil? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan menentukan arah demokrasi Indonesia di masa depan.

Demokrasi yang sehat adalah demokrasi yang mampu mendengar semua suara, memberikan kesempatan yang sama bagi setiap individu, dan memprioritaskan kepentingan rakyat di atas segala hal. Presidential threshold, jika tidak diubah, berpotensi menggerus nilai-nilai ini. Sudah saatnya kita mempertimbangkan kebijakan politik yang lebih berpihak pada rakyat dan memperkuat demokrasi secara nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun