Pemerintah juga perlu mencari cara untuk meningkatkan kepatuhan peserta dalam membayar iuran. Edukasi tentang pentingnya gotong royong dalam sistem BPJS harus digalakkan, sembari memberikan insentif bagi masyarakat yang taat membayar.
Langkah lainnya adalah mendorong keterlibatan sektor swasta untuk berkolaborasi dalam memperkuat sistem kesehatan nasional. Melalui skema kemitraan publik-swasta, beban yang harus ditanggung BPJS dapat dikurangi.
Kesimpulan
Ketika kita membayangkan dunia tanpa BPJS, kita diingatkan pada pentingnya sistem jaminan kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan. BPJS bukan sekadar program pemerintah; ia adalah penyelamat bagi jutaan rakyat Indonesia yang sebelumnya tidak memiliki akses ke layanan kesehatan yang layak.
Namun, untuk memastikan keberlanjutannya, kita tidak bisa hanya mengandalkan sistem yang ada saat ini. Reformasi harus dilakukan secara menyeluruh, dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
Kamu yang membaca ini mungkin bertanya-tanya, apakah ada harapan untuk masa depan sistem kesehatan Indonesia? Jawabannya terletak pada komitmen bersama untuk menjaga prinsip gotong royong dan keadilan sosial. Sebab, kesehatan bukanlah barang mewah yang hanya bisa dinikmati segelintir orang. Kesehatan adalah hak dasar setiap manusia, dan tanggung jawab kita bersama untuk menjaganya.
Dengan begitu, kita dapat memastikan bahwa tidak ada satupun rakyat Indonesia yang harus memilih antara menjaga kesehatannya atau mengorbankan kebutuhan hidup lainnya. BPJS, dalam segala keterbatasannya, tetap menjadi harapan yang harus kita jaga dan perbaiki bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H