Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kebiasaan Ngaret Masyarakat Kita, Budaya yang Perlu Diubah

17 Desember 2024   20:05 Diperbarui: 17 Desember 2024   20:05 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ngaret.Pixabay.com/

Selain itu, penting juga untuk menanamkan nilai kedisiplinan sejak usia dini. Anak-anak harus diajarkan bahwa keterlambatan bukanlah sesuatu yang bisa ditoleransi. Dengan membangun kebiasaan disiplin sejak kecil, generasi mendatang diharapkan bisa tumbuh menjadi individu yang lebih menghargai waktu.

Menghargai Waktu, Cermin Diri yang Lebih Baik

Pada akhirnya, kebiasaan ngaret bukan hanya persoalan sederhana. Kebiasaan ini mencerminkan bagaimana kita memandang diri sendiri, orang lain, dan masa depan. Ketika kita belajar untuk datang tepat waktu, kita bukan hanya menunjukkan profesionalisme, tetapi juga membangun karakter yang disiplin, bertanggung jawab, dan dapat dipercaya.

Masyarakat yang maju adalah masyarakat yang menghargai waktu. Negara-negara maju seperti Jepang terkenal dengan ketepatan waktunya yang luar biasa. Mereka memahami bahwa waktu adalah aset berharga yang tidak boleh disia-siakan. Jika kita ingin mencapai kemajuan serupa, sudah saatnya kita mengubah pola pikir dan kebiasaan kita terhadap waktu.

Jadi, mulailah dari diri sendiri. Tinggalkan kebiasaan ngaret, dan jadikan ketepatan waktu sebagai bagian dari identitas kita. Dengan begitu, kita tidak hanya akan menjadi pribadi yang lebih baik, tetapi juga turut berkontribusi membangun masyarakat yang lebih produktif, disiplin, dan siap menghadapi masa depan.

Waktu adalah milik kita semua. Jangan biarkan "jam karet" terus mendikte hidup kita. Mari kita gunakan waktu dengan bijak, karena setiap detik yang terbuang tidak akan pernah kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun