Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Ketika Ayah Merasakan Beban Emosional Setelah Kelahiran Anak

11 Desember 2024   09:00 Diperbarui: 11 Desember 2024   09:02 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita seperti Iqbal menunjukkan bahwa daddy blues adalah kondisi yang nyata dan memerlukan perhatian. Kita tidak bisa lagi mengabaikan perasaan para ayah hanya karena mereka dianggap sebagai sosok yang kuat.

Jika kamu adalah seorang ayah yang merasa tertekan setelah kelahiran anak, ketahuilah bahwa kamu tidak sendirian. Ada banyak orang di luar sana yang siap mendengarkan dan mendukung kamu. Jangan ragu untuk mencari bantuan, baik dari pasangan, keluarga, teman, atau profesional.

Masyarakat juga memiliki peran penting dalam mengubah pandangan tentang peran ayah. Dengan menciptakan lingkungan yang lebih mendukung, kita dapat membantu para ayah merasa lebih percaya diri dan bahagia dalam menjalankan peran mereka.

Akhirnya, mari kita akui bahwa menjadi ayah adalah perjalanan yang kompleks. Di balik tawa dan tangis bayi yang baru lahir, ada perjuangan yang nyata. Namun, dengan dukungan yang tepat, setiap ayah bisa menemukan jalan untuk menjadi sosok yang tidak hanya kuat, tetapi juga penuh cinta dan empati bagi keluarganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun