Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Kenapa Putaran Kedua Pemilu Diperlukan?

3 Desember 2024   07:54 Diperbarui: 3 Desember 2024   07:56 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Putaran kedua dalam pemilu bukan hanya sekadar prosedur tambahan, melainkan upaya penting untuk menjaga kualitas demokrasi. Dengan memastikan bahwa pemimpin terpilih benar-benar memiliki legitimasi kuat, sistem ini mampu menciptakan stabilitas politik yang diperlukan untuk membangun negara.

Namun, tantangan yang menyertainya juga harus menjadi perhatian. Biaya tinggi, risiko polarisasi, dan potensi konflik sosial adalah masalah yang memerlukan penanganan serius. Dengan langkah strategis yang tepat, putaran kedua dapat menjadi instrumen demokrasi yang efektif dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Sebagai bagian dari demokrasi, kamu memiliki peran penting untuk terus aktif berpartisipasi, memahami proses pemilu, dan menggunakan hak pilih dengan bijak. Sebab, setiap suara yang kamu berikan adalah kontribusi nyata bagi masa depan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun