Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Utang Demi Obsesi Resepsi Pernikahan Mewah

2 Desember 2024   16:17 Diperbarui: 2 Desember 2024   16:30 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kartu kredit dengan bunga tinggi.

  • Pinjaman online (pinjol) yang kerap kali menjebak dengan bunga mencekik.

  • Utang kepada keluarga atau kerabat yang, meskipun tanpa bunga, tetap menciptakan tekanan psikologis.

  • Biaya pernikahan rata-rata di Indonesia mencapai Rp100 juta hingga Rp200 juta, tergantung lokasi dan skala acara. Sayangnya, banyak pasangan tidak mempertimbangkan kemampuan finansial jangka panjang mereka.

    Tidak Sebatas Angka di Atas Kertas

    Berhutang untuk resepsi pernikahan tidak hanya berdampak pada kondisi finansial, tetapi juga pada aspek psikologis dan hubungan rumah tangga. Berikut adalah beberapa dampaknya:

    1. Konflik dalam Rumah Tangga

    Hutang sering menjadi pemicu utama pertengkaran dalam rumah tangga. Beban finansial yang berat membuat pasangan rentan stres dan mudah menyalahkan satu sama lain.

    2. Terhambatnya Rencana Masa Depan

    Membangun rumah tangga membutuhkan banyak pengeluaran, mulai dari membeli rumah, mempersiapkan pendidikan anak, hingga kebutuhan sehari-hari. Hutang yang membengkak akan menghambat tercapainya tujuan tersebut.

    3. Kesejahteraan Emosional Menurun

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Love Selengkapnya
    Lihat Love Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun