Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sampah TPA yang Menggunung Bak Bom Waktu yang Siap Meledak!

22 November 2024   21:17 Diperbarui: 22 November 2024   21:21 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gunungan Sampah di TPA. Pixabay.com/vkingxl

Pencemaran Air Tanah
Air lindi, cairan yang dihasilkan dari tumpukan sampah, mengandung berbagai zat beracun seperti logam berat, amonia, dan senyawa organik yang berbahaya. Cairan ini meresap ke dalam tanah dan mencemari air tanah yang digunakan oleh masyarakat sekitar untuk kebutuhan sehari-hari. Dalam jangka panjang, konsumsi air yang tercemar ini dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker, gangguan sistem saraf, dan penyakit kulit.

  • Kerusakan Ekosistem
    Plastik, yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai, menjadi ancaman serius bagi ekosistem darat maupun laut. Ketika plastik terurai menjadi mikroplastik, partikel ini mencemari tanah, sungai, dan laut. Mikroplastik telah ditemukan dalam tubuh ikan dan hasil laut lainnya yang akhirnya dikonsumsi manusia.

  • Gangguan Kesehatan Masyarakat
    Gunungan sampah menjadi tempat berkembang biaknya vektor penyakit seperti lalat, tikus, dan nyamuk. Ini meningkatkan risiko penyebaran penyakit seperti demam berdarah, diare, dan leptospirosis. Selain itu, bau menyengat dari TPA menyebabkan gangguan pernapasan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi.

  • Kontribusi terhadap Perubahan Iklim
    Gas metana yang dihasilkan dari pembusukan sampah organik adalah salah satu penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca. Jika tidak ada langkah pengelolaan yang tepat, emisi ini akan memperparah krisis iklim yang sudah mengancam kehidupan di bumi.

  • Mengapa Masalah Ini Terjadi?

    Permasalahan sampah TPA terjadi karena kombinasi dari beberapa faktor:

    1. Kurangnya Infrastruktur Pengelolaan Sampah
      Sebagian besar kota di Indonesia belum memiliki fasilitas pengelolaan sampah modern. Sistem pengolahan seperti sanitary landfill atau pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) masih sangat minim.

    2. Rendahnya Kesadaran Masyarakat
      Banyak orang yang masih membuang sampah sembarangan atau tidak memisahkan sampah berdasarkan jenisnya. Hal ini memperburuk kondisi di TPA karena sampah organik dan non-organik bercampur, membuat proses pengelolaan menjadi lebih sulit.

    3. HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
      Lihat Sosbud Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun