Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Miris! Laut Kita Bak Tempat Sampah Raksasa, Bagaimana Tanggapan Kita?

20 November 2024   16:50 Diperbarui: 20 November 2024   16:53 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sampah di Laut.Chatgpt.com

Mengapa Ini Terjadi?

Masalah utama dari sampah di laut adalah gaya hidup kita yang kurang peduli lingkungan. Penggunaan plastik sekali pakai masih menjadi kebiasaan sehari-hari. Dari kantong plastik, botol minuman, hingga sedotan, semuanya sering berakhir di tempat yang salah. Kurangnya fasilitas pengelolaan sampah yang memadai juga memperparah masalah ini.

Di sisi lain, pemerintah dan industri belum sepenuhnya mendukung pengurangan plastik secara sistematis. Misalnya, regulasi yang membatasi produksi plastik sekali pakai masih minim, dan daur ulang belum menjadi kebiasaan masyarakat luas. Padahal, dengan tindakan kolektif, masalah ini bisa kita atasi bersama.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Masalah ini memang besar, tetapi bukan berarti tidak bisa diatasi. Kita bisa mulai dari langkah kecil yang berdampak besar. Berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan:

  1. Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai
    Bawa tas belanja sendiri saat ke supermarket, gunakan botol minum yang bisa diisi ulang, dan hindari membeli produk dengan kemasan plastik berlebihan dan jangan membuang sampah plasti secara semabarangan terlebih sekolan atau sungai. Langkah kecil ini dapat mengurangi jejak sampah plastik kita secara signifikan.

  2. Pilah Sampah di Rumah
    Mulai membiasakan diri memisahkan sampah organik dan non-organik. Sampah non-organik seperti plastik dapat dikumpulkan untuk didaur ulang, sedangkan sampah organik bisa dijadikan kompos.

  3. Ikut Kampanye dan Aksi Bersih-Bersih
    Banyak komunitas peduli lingkungan yang mengadakan kegiatan bersih-bersih pantai. Kamu bisa bergabung dan berkontribusi langsung dalam mengurangi sampah di laut.

  4. Edukasi dan Ajak Orang Lain
    Berbagi informasi tentang bahaya sampah plastik kepada keluarga, teman, dan tetangga. Dengan semakin banyak orang yang sadar, perubahan besar bisa terjadi.

Peran Pemerintah dan Industri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun