Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ekonomi Menengah Makin Tercekik dengan Kenaikkan Tarif PPN

20 November 2024   09:09 Diperbarui: 20 November 2024   09:22 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Rupiah.Pixabay.com/IqbalStock

Edukasi Pajak yang Transparan
Masyarakat perlu mendapatkan informasi yang jelas tentang bagaimana uang pajak digunakan. Dengan transparansi, kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan ini bisa meningkat.

  • Peningkatan Pendapatan Melalui Reformasi Pajak
    Pemerintah bisa memperluas basis pajak dengan mengoptimalkan pajak penghasilan pada golongan atas yang selama ini cenderung lolos dari kewajiban pajak. Dengan cara ini, beban tidak hanya ditanggung oleh kelas menengah.

  • Dampak pada Kehidupan Sehari-Hari

    Sebut saja Pak Budi, seorang pekerja kantoran dengan penghasilan tetap, adalah potret nyata masyarakat kelas menengah yang merasakan dampak kenaikan PPN. Pengeluaran bulanannya sudah ketat, tapi kini ia harus memutar otak lebih keras. "Biasanya, saya bisa menyisihkan uang untuk menabung atau liburan kecil dengan keluarga. Sekarang, uang itu habis untuk kebutuhan sehari-hari," ujarnya.

    Pak Budi juga harus memangkas biaya pendidikan anaknya. Les tambahan yang sebelumnya ia anggap penting kini ditiadakan. Situasi ini tidak hanya memengaruhi kualitas hidup keluarganya, tetapi juga masa depan anak-anaknya.

    Kesimpulan

    Kenaikan tarif PPN dari 11% menjadi 12% adalah kebijakan yang memiliki tujuan mulia, yaitu meningkatkan pendapatan negara. Namun, dampaknya pada kelas menengah dan UMKM tidak bisa dianggap enteng. Golongan yang selama ini menjadi penopang ekonomi justru tertekan oleh kebijakan ini.

    Pemerintah perlu mencari jalan tengah untuk meringankan beban masyarakat tanpa mengorbankan tujuan fiskal. Dengan solusi yang tepat, beban kenaikan tarif PPN bisa diminimalkan, sehingga masyarakat tetap mampu berkontribusi pada pembangunan ekonomi tanpa merasa tercekik.

    Jadi, bagaimana pendapatmu tentang kenaikan tarif PPN ini? Apakah kamu merasakan dampaknya secara langsung? Mari berbagi pandanganmu di kolom komentar!

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Money Selengkapnya
    Lihat Money Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun