Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sering Disinggung, Mengenal Ekonomi Hijau dan Penerapannya

19 November 2024   09:00 Diperbarui: 19 November 2024   16:54 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  • Pertanian Organik dan Teknologi Ramah Lingkungan
    Sektor pertanian menjadi salah satu penyumbang emisi dan kerusakan lingkungan jika tidak dikelola dengan bijaksana. Saat ini, Indonesia mendorong penggunaan metode pertanian organik yang bebas dari pestisida dan bahan kimia berbahaya. Di berbagai daerah, praktik ini terbukti mampu meningkatkan kualitas produk pertanian sekaligus menjaga kesehatan lingkungan. Selain itu, teknologi seperti irigasi hemat air dan teknik budidaya berkelanjutan juga makin populer di kalangan petani. Selain menjaga keberlanjutan, praktik-praktik ini mampu meningkatkan produktivitas secara alami dan ramah lingkungan.

  • Industri yang Mengadopsi Prinsip "3R" (Reduce, Reuse, Recycle)
    Di sektor industri, beberapa perusahaan sudah mulai menerapkan prinsip "reduce, reuse, recycle" untuk meminimalkan limbah. Contohnya, beberapa industri manufaktur menggunakan bahan baku yang bisa didaur ulang atau mengolah limbah produksi agar dapat digunakan kembali. Langkah ini tidak hanya mengurangi pencemaran, tetapi juga menghemat biaya dan menciptakan citra positif bagi konsumen yang semakin peduli lingkungan. Beberapa perusahaan besar di Indonesia, terutama di sektor makanan dan minuman, bahkan telah mengeluarkan produk-produk dengan kemasan yang ramah lingkungan atau berbahan dasar dari tanaman.

  • Tantangan dalam Implementasi Ekonomi Hijau di Indonesia

    Meskipun sudah banyak upaya yang dilakukan, penerapan ekonomi hijau di Indonesia masih menemui berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah masalah pembiayaan. Teknologi ramah lingkungan seringkali membutuhkan investasi awal yang tinggi, yang sulit dijangkau oleh banyak pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM). Bagi UMKM, biaya untuk mengadopsi teknologi hijau seperti energi terbarukan atau metode produksi yang ramah lingkungan bisa sangat memberatkan.

    Di sisi lain, ada tantangan dalam hal kesadaran dan edukasi. Masih banyak masyarakat yang belum paham sepenuhnya tentang pentingnya ekonomi hijau dan dampaknya bagi masa depan. Edukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengadopsi gaya hidup yang lebih berkelanjutan perlu ditingkatkan. Kesadaran ini tidak hanya relevan bagi perusahaan atau pemerintah, tetapi juga bagi masyarakat umum sebagai konsumen.

    Langkah Pemerintah Mendukung Ekonomi Hijau

    Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah penting untuk mendukung ekonomi hijau, baik melalui regulasi maupun insentif. Salah satunya adalah dengan memberikan insentif pajak untuk perusahaan yang mengurangi emisi karbon atau menggunakan energi terbarukan. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong perusahaan-perusahaan besar untuk lebih serius dalam mengadopsi teknologi hijau.

    Selain itu, ada pula kampanye nasional untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan. Misalnya, gerakan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan kampanye menanam pohon yang terus digalakkan. Pemerintah juga bekerja sama dengan berbagai lembaga dan organisasi internasional untuk mencari solusi pendanaan dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun