Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Tekanan Pekerjaan

14 November 2024   17:00 Diperbarui: 14 November 2024   17:02 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kayawati Mengalami Burnout. Pexels.com/Mikhail Nilov 

Di dunia kerja yang dituntut serba cepat dan penuh tekanan saat ini, kesehatan mental sering kali menjadi hal yang diabaikan. Banyak orang terjebak dalam rutinitas yang menuntut, target yang selalu naik, dan persaingan yang makin ketat. Tanpa disadari, beban pekerjaan yang menumpuk ini membawa dampak besar pada kesehatan mental. Dampaknya bisa beragam, mulai dari perasaan lelah yang tak kunjung hilang, kesulitan tidur, sampai gejala kecemasan yang mungkin membuat kamu merasa terjebak. Menjaga kesehatan mental bukan hanya sekadar "penting", tetapi menjadi kebutuhan dasar untuk menghadapi segala tuntutan hidup dan pekerjaan.

Tekanan Pekerjaan dan Dampaknya pada Kesehatan Mental

Sebuah studi dari American Psychological Association menemukan bahwa stres kerja adalah salah satu sumber terbesar masalah kesehatan mental. Dampak stres kerja tidak hanya terbatas pada pikiran, tapi juga mempengaruhi fisik. Menurut penelitian lain oleh WHO, stres yang berlebihan akibat pekerjaan dapat meningkatkan risiko penyakit seperti hipertensi, jantung, dan depresi. Dampak ini semakin berbahaya ketika kita mengabaikannya dan terus memaksakan diri untuk tetap produktif.

Di Indonesia, tekanan pekerjaan semakin meningkat akibat perkembangan teknologi dan digitalisasi. Banyak pekerja sekarang tidak hanya bekerja dari kantor, tetapi juga di rumah. Dengan batas antara waktu kerja dan waktu pribadi yang semakin kabur, kita sering kali terjebak dalam pekerjaan hingga larut malam. Kondisi ini membuat otak tidak memiliki waktu untuk benar-benar beristirahat, yang pada akhirnya mempengaruhi produktivitas dan kesehatan mental secara keseluruhan.

Mengapa Menjaga Kesehatan Mental Itu Penting?

Kesehatan mental yang baik akan membuat kamu lebih siap menghadapi berbagai tekanan. Kamu akan lebih mampu mengatur emosi, mengelola stres, dan mengambil keputusan dengan lebih tenang. Kesehatan mental yang terjaga juga berkaitan erat dengan kualitas hidup. Ketika mental kita sehat, kita cenderung memiliki pandangan yang lebih positif, hubungan yang lebih baik dengan orang sekitar, dan motivasi yang lebih kuat dalam mencapai tujuan hidup.

Salah satu cara untuk menjaga kesehatan mental adalah dengan memperhatikan sinyal-sinyal tubuh. Jangan abaikan jika kamu mulai merasa mudah lelah, sulit tidur, atau sering merasa cemas tanpa alasan jelas. Ini bisa jadi tanda bahwa mental kamu sedang dalam tekanan. Mengabaikannya hanya akan membuat kondisi semakin buruk. Menurut National Alliance on Mental Illness (NAMI), tanda-tanda awal stres kerja yang tidak ditangani dapat berujung pada burnout sebuah kondisi kelelahan emosional dan mental yang berat, hingga seseorang tidak lagi mampu berfungsi secara optimal.

Cara Efektif Menjaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja

  1. Ambil Waktu untuk Diri Sendiri Dalam rutinitas kerja yang padat, mengambil jeda singkat bisa menjadi langkah kecil yang berdampak besar. Gunakan waktu istirahat untuk benar-benar beristirahat, bukan sekadar membuka media sosial atau membalas email kerja. Lakukan peregangan, jalan-jalan singkat di sekitar kantor, atau hanya duduk diam dan menarik napas dalam-dalam. Momen kecil ini membantu otak mendapatkan waktu istirahat sehingga bisa kembali fokus.

  2. Tetapkan Batasan yang Jelas antara Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi Membawa pulang pekerjaan atau terus memikirkan masalah pekerjaan di luar jam kerja hanya akan membuat kamu kelelahan secara mental. Tentukan batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Ini bisa sesederhana tidak memeriksa email kantor setelah jam kerja berakhir atau tidak menerima panggilan terkait pekerjaan saat akhir pekan. Dengan batasan yang jelas, pikiranmu bisa benar-benar istirahat.

  3. Lakukan Hobi atau Aktivitas Fisik secara Rutin Mengalihkan fokus pada kegiatan yang kamu sukai di luar pekerjaan adalah cara yang efektif untuk mengurangi stres. Olahraga, misalnya, bukan hanya membuat tubuh sehat tetapi juga meningkatkan produksi hormon endorfin, yang membantu mengurangi perasaan stres. Tidak harus olahraga berat---berjalan kaki, bersepeda, atau yoga sederhana juga memberikan manfaat besar untuk kesehatan mental.

  4. Bangun Komunikasi yang Baik dengan Rekan Kerja Terkadang, beban pekerjaan terasa berat bukan hanya karena tugas yang menumpuk, tetapi juga karena kurangnya komunikasi yang baik. Bicarakan kesulitan yang kamu alami dengan rekan kerja atau atasan. Di banyak perusahaan, terbuka untuk berbicara tentang beban kerja atau tantangan yang kamu hadapi dapat membuka jalan untuk menemukan solusi atau dukungan tambahan. Komunikasi yang baik juga membantu mencegah konflik yang dapat menjadi sumber stres tambahan.

  5. Jangan Ragu untuk Mencari Bantuan Profesional Jika kamu merasa tekanan pekerjaan sudah terlalu berat dan sulit diatasi, mencari bantuan profesional bukanlah hal yang salah. Konsultasi dengan psikolog atau konselor bisa menjadi langkah yang tepat. Di sesi ini, kamu akan mendapatkan perspektif baru, strategi mengelola stres, dan dukungan emosional. Ada banyak platform konseling online yang kini menawarkan sesi konseling dengan biaya terjangkau, sehingga kamu tidak perlu merasa berat untuk memulainya.

Cerita Nyata dan Bukti Konkret

Pengalaman nyata banyak orang menunjukkan bahwa menjaga kesehatan mental memang berdampak signifikan pada kualitas hidup mereka. Contohnya, seorang pekerja di Medan bernama Leo (25 tahun) pernah mengalami burnout karena tekanan pekerjaan yang terus menerus. Ia merasa tidak punya pilihan selain bekerja tanpa henti karena tuntutan perusahaan. Akibatnya, kesehatan mentalnya terganggu, dan ia mengalami gangguan tidur parah. Setelah berkonsultasi dengan psikolog dan menetapkan batasan waktu kerja, ia akhirnya bisa mengembalikan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupannya. Rina merasa lebih tenang dan fokus dalam bekerja, tanpa mengorbankan kesehatan mentalnya.

Dari cerita ini, kita bisa belajar bahwa kesehatan mental tidak bisa dianggap remeh. Dampaknya bisa begitu besar pada hidup seseorang, baik secara fisik maupun psikologis. Maka, penting bagi setiap orang untuk menyadari bahwa kita memiliki kendali atas kondisi ini, dan langkah-langkah sederhana dalam kehidupan sehari-hari bisa memberikan perubahan besar.

Kesimpulan

Menjaga kesehatan mental di tengah tekanan pekerjaan bukanlah hal yang mustahil. Dengan menyadari batasan diri, menetapkan waktu untuk beristirahat, dan tidak ragu mencari dukungan, kamu bisa menjaga keseimbangan hidup yang lebih baik. Ingat, pekerjaan memang penting, tetapi kesehatan mental jauh lebih bernilai. Dengan mental yang sehat, kamu akan lebih mampu menjalani hidup dengan penuh semangat dan produktivitas yang konsisten.

Maka, jangan abaikan tanda-tanda stres yang mungkin sudah kamu rasakan. Ambil langkah sekarang untuk menjaga kesehatan mentalmu. Hidup bukan hanya soal pencapaian karier, tapi juga soal kebahagiaan dan kualitas hidup yang baik. Jaga mental sehatmu, karena itu adalah fondasi untuk menjalani hidup dengan lebih baik di tengah tekanan pekerjaan yang terus menuntut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun