Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Tekanan Pekerjaan

14 November 2024   17:00 Diperbarui: 14 November 2024   17:02 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kayawati Mengalami Burnout. Pexels.com/Mikhail Nilov 

Tetapkan Batasan yang Jelas antara Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi Membawa pulang pekerjaan atau terus memikirkan masalah pekerjaan di luar jam kerja hanya akan membuat kamu kelelahan secara mental. Tentukan batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Ini bisa sesederhana tidak memeriksa email kantor setelah jam kerja berakhir atau tidak menerima panggilan terkait pekerjaan saat akhir pekan. Dengan batasan yang jelas, pikiranmu bisa benar-benar istirahat.

  • Lakukan Hobi atau Aktivitas Fisik secara Rutin Mengalihkan fokus pada kegiatan yang kamu sukai di luar pekerjaan adalah cara yang efektif untuk mengurangi stres. Olahraga, misalnya, bukan hanya membuat tubuh sehat tetapi juga meningkatkan produksi hormon endorfin, yang membantu mengurangi perasaan stres. Tidak harus olahraga berat---berjalan kaki, bersepeda, atau yoga sederhana juga memberikan manfaat besar untuk kesehatan mental.

  • Bangun Komunikasi yang Baik dengan Rekan Kerja Terkadang, beban pekerjaan terasa berat bukan hanya karena tugas yang menumpuk, tetapi juga karena kurangnya komunikasi yang baik. Bicarakan kesulitan yang kamu alami dengan rekan kerja atau atasan. Di banyak perusahaan, terbuka untuk berbicara tentang beban kerja atau tantangan yang kamu hadapi dapat membuka jalan untuk menemukan solusi atau dukungan tambahan. Komunikasi yang baik juga membantu mencegah konflik yang dapat menjadi sumber stres tambahan.

  • Jangan Ragu untuk Mencari Bantuan Profesional Jika kamu merasa tekanan pekerjaan sudah terlalu berat dan sulit diatasi, mencari bantuan profesional bukanlah hal yang salah. Konsultasi dengan psikolog atau konselor bisa menjadi langkah yang tepat. Di sesi ini, kamu akan mendapatkan perspektif baru, strategi mengelola stres, dan dukungan emosional. Ada banyak platform konseling online yang kini menawarkan sesi konseling dengan biaya terjangkau, sehingga kamu tidak perlu merasa berat untuk memulainya.

  • Cerita Nyata dan Bukti Konkret

    Pengalaman nyata banyak orang menunjukkan bahwa menjaga kesehatan mental memang berdampak signifikan pada kualitas hidup mereka. Contohnya, seorang pekerja di Medan bernama Leo (25 tahun) pernah mengalami burnout karena tekanan pekerjaan yang terus menerus. Ia merasa tidak punya pilihan selain bekerja tanpa henti karena tuntutan perusahaan. Akibatnya, kesehatan mentalnya terganggu, dan ia mengalami gangguan tidur parah. Setelah berkonsultasi dengan psikolog dan menetapkan batasan waktu kerja, ia akhirnya bisa mengembalikan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupannya. Rina merasa lebih tenang dan fokus dalam bekerja, tanpa mengorbankan kesehatan mentalnya.

    Dari cerita ini, kita bisa belajar bahwa kesehatan mental tidak bisa dianggap remeh. Dampaknya bisa begitu besar pada hidup seseorang, baik secara fisik maupun psikologis. Maka, penting bagi setiap orang untuk menyadari bahwa kita memiliki kendali atas kondisi ini, dan langkah-langkah sederhana dalam kehidupan sehari-hari bisa memberikan perubahan besar.

    Kesimpulan

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun