Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Perlukah Mentraktir Teman Saat Resign dari Kantor?

12 November 2024   17:53 Diperbarui: 12 November 2024   17:59 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mentraktir.Pixabay.com/StockSnap 

Mentraktir mungkin bisa menjadi pilihan yang tepat jika kamu memang ingin merayakan keberhasilan di tempat kerja dan memiliki hubungan yang erat dengan rekan-rekanmu. Jika kamu merasa lingkungan kerjamu sudah seperti keluarga, traktiran bisa menjadi momen kebersamaan terakhir. Namun, kamu juga perlu mempertimbangkan keadaan finansial dan kenyamanan diri sebelum memutuskan.

Bagi sebagian orang, traktiran resign dapat memberikan rasa lega karena meninggalkan kantor dengan cara yang “benar.” Rasa syukur atas pengalaman kerja yang didapat selama ini bisa menjadi alasan kuat untuk merayakan momen tersebut bersama teman-teman kantor. Namun, pastikan bahwa kamu tidak merasa terpaksa untuk melakukannya. Keputusan ini sebaiknya diambil dengan penuh kesadaran dan tanpa tekanan.

Meninggalkan Kesan Positif dengan Atau Tanpa Traktiran

Banyak orang percaya bahwa traktiran resign dapat meninggalkan kesan positif yang mendalam. Hal ini bisa benar, namun bukan berarti kesan positif hanya bisa ditinggalkan melalui traktiran. Sikap baik selama bekerja, komunikasi yang profesional, dan pesan perpisahan yang tulus juga bisa memberikan kesan mendalam bagi rekan kerja.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Workplace Psychology mengungkapkan bahwa perpisahan yang penuh apresiasi dapat membantu seseorang merasa dihargai dan diterima, yang pada akhirnya berdampak pada kondisi mental positif. Artinya, dengan atau tanpa traktiran, yang paling penting adalah menunjukkan sikap yang menghargai rekan kerja di hari-hari terakhir.

Kesimpulan

Pada akhirnya, keputusan untuk mentraktir atau tidak adalah pilihan pribadi. Tidak ada aturan yang mengharuskan kamu untuk melakukannya. Jika kamu merasa ingin mentraktir dan situasi finansial memungkinkan, maka lakukanlah. Namun, jika tidak, jangan merasa bersalah atau terpaksa. Kamu bisa memilih alternatif lain yang lebih sesuai dengan keadaan.

Yang terpenting, pastikan bahwa kamu meninggalkan kantor dengan kenangan baik dan hubungan yang tetap positif dengan rekan kerja. Penghargaan tidak hanya bisa diukur melalui traktiran, tapi juga dari bagaimana kamu menunjukkan rasa hormat dan apresiasi kepada rekan kerja selama ini.

Jadi, apakah kamu perlu mentraktir teman saat resign dari kantor? Jawabannya kembali kepada diri sendiri. Yang terpenting adalah keputusan ini membuatmu nyaman dan bisa meninggalkan kantor dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai yang kamu yakini. 

Bagaimana pun, momen perpisahan adalah tentang kenangan baik dan apresiasi, yang bisa disampaikan dengan berbagai cara, baik dengan traktiran, ucapan tulus, atau cara lain yang lebih personal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun