Namun, perlu kamu ingat, menabung bukan berarti hidup penuh keterbatasan atau tanpa kesenangan. Menabung adalah cara untuk menjaga masa depan tetap aman dan stabil. Coba bayangkan jika suatu hari kamu mendadak sakit atau perlu biaya darurat lainnya. Tanpa tabungan, kamu akan kewalahan atau terpaksa berutang. Jadi, menabung sebenarnya adalah bentuk perlindungan untuk dirimu sendiri.
Mengubah mindset ini mungkin tidak mudah, tetapi bisa dimulai dengan melihat menabung sebagai investasi bagi masa depanmu. Pikirkan tentang impian yang ingin kamu capai, seperti membeli rumah, memulai usaha, atau sekadar memiliki cadangan dana untuk hari tua. Dengan begitu, kamu akan lebih termotivasi untuk menyisihkan sebagian pendapatan, karena kamu tahu ada tujuan besar yang ingin kamu wujudkan.
3. Kurangnya Edukasi Keuangan Sejak Dini
Di Indonesia, edukasi keuangan masih tergolong kurang, terutama dalam hal mengelola uang dan menabung. Banyak dari kita tumbuh besar tanpa pengetahuan yang memadai tentang bagaimana cara mengatur keuangan secara sehat. Akibatnya, begitu memiliki penghasilan sendiri, kamu mungkin merasa kebingungan dalam mengalokasikan uang.
Padahal, jika sejak dini kita dibekali dengan pemahaman tentang pentingnya menabung dan cara mengelola keuangan, kemungkinan besar kita akan lebih bijaksana dalam mengatur uang saat dewasa. Edukasi keuangan yang kuat bisa membantu seseorang untuk menyadari pentingnya memiliki dana darurat, menghindari utang konsumtif, dan membuat perencanaan keuangan jangka panjang.
Kamu bisa mulai belajar melalui berbagai sumber, seperti buku-buku keuangan, kursus online, atau konten edukasi di media sosial yang membahas manajemen keuangan. Dengan pengetahuan ini, kamu bisa lebih yakin dalam membuat keputusan finansial yang baik dan memahami bahwa menabung adalah hal penting dalam mengelola keuangan.
4. Tidak Ada Rencana Keuangan yang Jelas
Coba perhatikan, seberapa sering kamu merasa uang yang kamu miliki tiba-tiba habis tanpa tahu jelas ke mana perginya? Ini terjadi ketika seseorang tidak memiliki rencana keuangan yang jelas. Tanpa anggaran, uang yang seharusnya bisa dialokasikan untuk menabung sering kali terbuang untuk hal-hal kecil yang sebenarnya tidak terlalu penting.
Sebuah rencana keuangan dapat membantumu mengetahui berapa besar penghasilan yang kamu peroleh dan bagaimana sebaiknya uang tersebut dialokasikan, termasuk berapa persen yang seharusnya ditabung setiap bulan. Sebagai panduan umum, para pakar keuangan merekomendasikan untuk menabung minimal 20% dari pendapatanmu setiap bulan. Namun, kamu bisa memulai dari angka yang lebih kecil dan perlahan meningkatkannya seiring waktu.
Untuk membuat rencana keuangan, kamu bisa menggunakan aplikasi manajemen keuangan atau sekadar mencatat pengeluaran dan pemasukan di buku catatan. Dengan catatan ini, kamu bisa melihat pola pengeluaran dan menilai apakah ada pos-pos yang bisa dihemat demi meningkatkan tabunganmu.
5. Godaan dari Lingkungan Sosial