Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenapa Angka Pernikahan di Indonesia Turun dan Apa Akibatnya?

8 November 2024   16:59 Diperbarui: 8 November 2024   17:03 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana Masyarakat dan Pemerintah Bisa Beradaptasi?

Fenomena penurunan angka pernikahan di Indonesia adalah fenomena global yang tidak bisa dihindari. Setiap individu memiliki hak untuk memilih jalan hidupnya, termasuk keputusan untuk menikah atau tidak. Namun, untuk mengurangi dampak negatif yang mungkin muncul, perlu ada upaya bersama antara masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi perubahan ini.

Pemerintah dapat berperan dengan memberikan dukungan finansial bagi keluarga muda dan menciptakan kebijakan yang memudahkan generasi muda untuk mencapai kestabilan ekonomi. Selain itu, program-program yang mendukung kesehatan mental dan sosial juga penting untuk menjaga kesejahteraan individu, baik yang memilih menikah maupun yang tidak.

Bagi masyarakat, penting untuk mengubah cara pandang tentang pernikahan, agar generasi muda bisa melihat pernikahan bukan sebagai beban atau tuntutan, tetapi sebagai pilihan hidup yang mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan.

Kesimpulan

Menurunnya angka pernikahan di Indonesia mencerminkan perubahan besar dalam struktur sosial dan nilai-nilai masyarakat. Walaupun ini memberikan kebebasan bagi individu, dampaknya tidak bisa diabaikan begitu saja. Baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun kesehatan mental, ada konsekuensi yang perlu dipertimbangkan. Dengan kesadaran yang tepat, baik pemerintah maupun masyarakat dapat berperan untuk memastikan bahwa perubahan ini tidak merugikan, melainkan membawa dampak positif bagi kesejahteraan semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun