Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Harus Tahu! Ternyata Ini Alasan Pria Menunda Menikah

6 November 2024   14:56 Diperbarui: 6 November 2024   15:04 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sisi lain, bagi mereka yang bercita-cita untuk membuka bisnis, menunda menikah juga memberikan kesempatan untuk mengambil risiko tanpa membebani pasangan. Dalam masa-masa awal berbisnis, ketidakpastian penghasilan menjadi hal yang tak terhindarkan, dan pria merasa lebih nyaman untuk menanggung risiko ini seorang diri.

3. Tekanan Sosial dan Ekspektasi

Di masyarakat kita, ada ekspektasi sosial yang cukup besar terkait peran pria dalam keluarga. Pria sering kali diharapkan menjadi kepala keluarga yang mampu menafkahi dan melindungi keluarganya. Ekspektasi ini menjadi salah satu pendorong utama mengapa mereka memilih untuk menunda menikah.

Tak sedikit pria yang merasa perlu membuktikan diri terlebih dahulu sebelum menikah. Mereka merasa bahwa pernikahan bukan sekadar komitmen pribadi, tetapi juga tanggung jawab yang harus dipenuhi di mata keluarga dan masyarakat. 

Ekspektasi dari orang tua, teman, dan lingkungan sekitar mendorong pria untuk memperlihatkan bahwa mereka sudah mencapai "kemapanan" sebelum membina rumah tangga. Karena itu, menunda menikah menjadi cara untuk mempersiapkan diri agar dapat memenuhi ekspektasi ini, sekaligus menunjukkan kepada keluarga dan masyarakat bahwa mereka telah siap secara finansial dan mental.

4.  Menjadi Pribadi yang Lebih Siap

Di luar aspek finansial dan karir, banyak pria yang juga menganggap bahwa pernikahan membutuhkan kesiapan mental dan emosional. Mereka menyadari bahwa untuk menjadi suami dan ayah yang baik, dibutuhkan kematangan dalam berbagai aspek kehidupan. Maka, sebagian pria memanfaatkan waktu sebelum menikah untuk berinvestasi dalam pengembangan diri.

Ini bisa berarti melanjutkan pendidikan, mengikuti pelatihan, atau membangun gaya hidup yang lebih sehat. Dengan menunda menikah, mereka berusaha menjadi versi terbaik dari diri mereka. 

Ketika pria memiliki kesadaran untuk menjadi pasangan yang mampu memberikan dukungan, ketenangan, dan kebijaksanaan dalam keluarga, mereka merasa bahwa masa tunggu ini adalah investasi yang tak ternilai harganya. Dengan pengembangan diri ini, mereka berharap dapat menjadi figur yang inspiratif bagi pasangan dan anak-anak di masa depan.

5. Mencari Pasangan yang Tepat

Alasan lain yang tak kalah penting adalah keinginan untuk menemukan pasangan yang tepat. Dalam pandangan sebagian pria, pernikahan adalah keputusan besar yang membutuhkan kecocokan dalam banyak hal, termasuk visi hidup dan nilai-nilai yang dianut. Menikah dengan seseorang yang memiliki pandangan dan tujuan yang sejalan dianggap sebagai hal yang penting demi menciptakan pernikahan yang harmonis dan bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun