Di sisi lain, bagi mereka yang bercita-cita untuk membuka bisnis, menunda menikah juga memberikan kesempatan untuk mengambil risiko tanpa membebani pasangan. Dalam masa-masa awal berbisnis, ketidakpastian penghasilan menjadi hal yang tak terhindarkan, dan pria merasa lebih nyaman untuk menanggung risiko ini seorang diri.
3. Tekanan Sosial dan Ekspektasi
Di masyarakat kita, ada ekspektasi sosial yang cukup besar terkait peran pria dalam keluarga. Pria sering kali diharapkan menjadi kepala keluarga yang mampu menafkahi dan melindungi keluarganya. Ekspektasi ini menjadi salah satu pendorong utama mengapa mereka memilih untuk menunda menikah.
Tak sedikit pria yang merasa perlu membuktikan diri terlebih dahulu sebelum menikah. Mereka merasa bahwa pernikahan bukan sekadar komitmen pribadi, tetapi juga tanggung jawab yang harus dipenuhi di mata keluarga dan masyarakat.Â
Ekspektasi dari orang tua, teman, dan lingkungan sekitar mendorong pria untuk memperlihatkan bahwa mereka sudah mencapai "kemapanan" sebelum membina rumah tangga. Karena itu, menunda menikah menjadi cara untuk mempersiapkan diri agar dapat memenuhi ekspektasi ini, sekaligus menunjukkan kepada keluarga dan masyarakat bahwa mereka telah siap secara finansial dan mental.
4. Â Menjadi Pribadi yang Lebih Siap
Di luar aspek finansial dan karir, banyak pria yang juga menganggap bahwa pernikahan membutuhkan kesiapan mental dan emosional. Mereka menyadari bahwa untuk menjadi suami dan ayah yang baik, dibutuhkan kematangan dalam berbagai aspek kehidupan. Maka, sebagian pria memanfaatkan waktu sebelum menikah untuk berinvestasi dalam pengembangan diri.
Ini bisa berarti melanjutkan pendidikan, mengikuti pelatihan, atau membangun gaya hidup yang lebih sehat. Dengan menunda menikah, mereka berusaha menjadi versi terbaik dari diri mereka.Â
Ketika pria memiliki kesadaran untuk menjadi pasangan yang mampu memberikan dukungan, ketenangan, dan kebijaksanaan dalam keluarga, mereka merasa bahwa masa tunggu ini adalah investasi yang tak ternilai harganya. Dengan pengembangan diri ini, mereka berharap dapat menjadi figur yang inspiratif bagi pasangan dan anak-anak di masa depan.
5. Mencari Pasangan yang Tepat
Alasan lain yang tak kalah penting adalah keinginan untuk menemukan pasangan yang tepat. Dalam pandangan sebagian pria, pernikahan adalah keputusan besar yang membutuhkan kecocokan dalam banyak hal, termasuk visi hidup dan nilai-nilai yang dianut. Menikah dengan seseorang yang memiliki pandangan dan tujuan yang sejalan dianggap sebagai hal yang penting demi menciptakan pernikahan yang harmonis dan bahagia.