Baru-baru ini, pemerintah Indonesia menyatakan komitmen besar untuk meningkatkan tax ratio atau rasio pajak hingga mencapai 23%. Langkah ini dianggap sebagai upaya strategis untuk meningkatkan pendapatan negara sekaligus memaksimalkan manfaat yang bisa dirasakan masyarakat luas.Â
Namun, kebijakan untuk meningkatkan tax ratio ini tentu memiliki berbagai implikasi terhadap kehidupan masyarakat, terutama dalam hal kewajiban pajak dan potensi perubahan ekonomi.
Kamu mungkin bertanya-tanya, apa sebenarnya yang dimaksud dengan tax ratio, dan mengapa pemerintah begitu berambisi untuk meningkatkannya? Dan yang lebih penting, bagaimana kenaikan tax ratio ini akan memengaruhi kehidupan kita sehari-hari? Mari kita ulas lebih dalam mengenai kebijakan ini, dampaknya bagi masyarakat, serta tantangan yang mungkin dihadapi dalam mewujudkannya.
Memahami Tax Rati Seberapa Pentingnya bagi Negara?
Tax ratio atau rasio pajak adalah perbandingan antara jumlah total penerimaan pajak dengan produk domestik bruto (PDB) suatu negara. Jadi, semakin tinggi tax ratio, maka semakin besar kontribusi pajak terhadap perekonomian negara.Â
Di Indonesia, tax ratio saat ini berada di kisaran 11-12%, yang dianggap cukup rendah jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang lain. Sebagai perbandingan, tax ratio di negara-negara maju bisa mencapai 30% bahkan lebih.
Pemerintah menganggap peningkatan tax ratio sebagai langkah penting untuk mengurangi ketergantungan pada utang luar negeri serta memastikan ketersediaan dana yang memadai untuk berbagai program pembangunan.Â
Dengan tax ratio yang lebih tinggi, negara bisa memiliki dana yang cukup untuk investasi di sektor-sektor strategis, seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur yang lebih baik. Namun, rencana peningkatan ini tentu tidak hanya sekadar menaikkan angka, tetapi membawa dampak nyata bagi masyarakat.
Mengapa Pemerintah Berupaya Menaikkan Tax Ratio?
Langkah menaikkan tax ratio menjadi 23% ini bukan sekadar ambisi tanpa alasan. Di tengah kebutuhan pembangunan yang semakin besar, Indonesia dihadapkan pada tantangan fiskal yang semakin kompleks.Â