Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Zoning Out Saat Membaca Buku, Tanda Kelelahan Mental?

31 Oktober 2024   13:40 Diperbarui: 31 Oktober 2024   13:43 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Wanita Membaca Buku.Pixabya.com/julio_55 

Bayangkan kamu duduk di sofa nyaman, buku favorit di tangan, dan mungkin secangkir kopi atau teh hangat di meja. Kamu membuka halaman pertama, siap tenggelam dalam cerita atau ilmu baru yang ada di dalamnya. 

Namun, setelah beberapa halaman, tiba-tiba pikiranmu melayang entah ke mana. Kamu mendapati diri sudah membaca beberapa paragraf tanpa memahami apa yang tertulis.

 Akhirnya, kamu harus mengulang kembali, mencoba menangkap makna yang sebelumnya terlewat. Jika kamu pernah mengalami hal ini, jangan khawatir---fenomena ini dikenal sebagai zoning out. Tetapi, apakah zoning out ini hanya sekadar gangguan sesaat, atau bisa menjadi tanda bahwa kamu sedang mengalami kelelahan mental?

Apa Sebenarnya yang Dimaksud dengan Zoning Out?

Secara sederhana, zoning out adalah keadaan ketika pikiranmu melayang jauh dari aktivitas yang sedang dilakukan. Ini terjadi ketika otak "memutuskan" untuk tidak fokus pada apa yang ada di depan mata, dan justru berkeliaran pada hal-hal lain. 

Ketika kamu zoning out, kamu mungkin merasa seperti di mode autopilot, melakukan sesuatu tanpa benar-benar menyadarinya. Banyak orang mengalaminya dalam berbagai aktivitas, salah satunya saat membaca buku. 

Zoning out sering kali dipicu oleh beberapa faktor seperti kelelahan, tingkat stres tinggi, atau kebosanan, sehingga otak seolah butuh "melarikan diri" sejenak dari aktivitas yang sedang dilakukan.

Menurut beberapa penelitian, zoning out adalah bagian dari sistem kerja otak yang dikenal dengan istilah default mode network (DMN). DMN bekerja saat kita dalam keadaan "berpikir bebas" atau ketika otak tidak difokuskan pada aktivitas khusus. 

Ketika DMN aktif, otak kita justru akan cenderung fokus pada pikiran-pikiran lain di luar aktivitas utama. Ini yang menyebabkan kita sering merasa "melayang" ketika seharusnya sedang fokus.

Mengapa Zoning Out Sering Terjadi Saat Membaca Buku?

Membaca buku sebenarnya adalah aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Saat membaca, otak memproses kata-kata, membentuk makna, menghubungkannya dengan informasi lain, dan mencoba menyimpulkan ide atau cerita. 

Namun, jika kondisi mental kita tidak mendukung, seperti sedang merasa lelah atau jenuh, otak akan kesulitan untuk mempertahankan fokus tersebut.

Beberapa faktor yang sering menjadi penyebab zoning out saat membaca adalah:

  1. Kelelahan Mental: Ketika kamu sudah terlalu lelah atau mengalami tekanan pikiran yang berlebihan, otak cenderung kehilangan kemampuannya untuk tetap fokus dalam jangka waktu lama.

  2. Kurang Minat pada Buku yang Dibaca: Ketika kamu membaca sesuatu yang tidak terlalu menarik atau sulit dipahami, otak akan lebih mudah "teralihkan" ke pikiran lain.

  3. Tingkat Konsentrasi yang Rendah: Konsentrasi kita memiliki batasan, dan saat kita memaksakan diri untuk membaca tanpa jeda, otak akan berusaha "melarikan diri" agar tidak kelelahan.

  4. Gangguan Eksternal: Suara bising, notifikasi ponsel, atau aktivitas lain di sekitar juga dapat menjadi pemicu yang membuat fokus kita terpecah dan akhirnya zoning out.

Tanda-Tanda Kelelahan Mental yang Bisa Membuatmu Zoning Out

Jika kamu sering mengalami zoning out saat membaca atau saat melakukan aktivitas lain, mungkin ini adalah sinyal bahwa tubuhmu sedang kelelahan, khususnya pada tingkat mental. Berikut beberapa tanda kelelahan mental yang mungkin kamu rasakan:

  1. Sulit Berkonsentrasi
    Salah satu tanda awal kelelahan mental adalah kesulitan fokus pada tugas yang kamu lakukan. Misalnya, saat membaca buku, kamu terus merasa sulit untuk memahami kalimat demi kalimat. Otakmu terasa "penuh", dan informasi yang masuk seolah langsung terhapus begitu saja.

  2. Mudah Lupa Hal-Hal Sederhana
    Kelelahan mental juga dapat berdampak pada daya ingat. Kamu mungkin mulai sering melupakan hal-hal sederhana, seperti lokasi meletakkan benda atau tugas kecil yang harus dikerjakan.

  3. Perubahan Emosi
    Ketika otakmu lelah, emosi cenderung tidak stabil. Perasaan mudah marah, sedih, atau cemas sering kali menjadi lebih intens. Hal ini terjadi karena otak sedang berjuang mempertahankan keseimbangan emosional akibat tekanan yang terlalu besar.

  4. Rasa Lelah Fisik Tanpa Sebab Jelas
    Kelelahan mental ternyata bisa berdampak pada kondisi fisik, seperti rasa lelah yang tidak kunjung hilang meskipun sudah cukup istirahat. Ini adalah tanda bahwa otakmu membutuhkan istirahat lebih dari sekadar tidur.

  5. Kehilangan Motivasi
    Saat pikiran kita kelelahan, motivasi untuk melakukan aktivitas sehari-hari menjadi hilang. Kamu mungkin merasa enggan untuk memulai aktivitas, bahkan yang sebelumnya sangat kamu nikmati.

Mengatasi Kelelahan Mental untuk Mengurangi Zoning Out

Mengetahui penyebab zoning out adalah langkah awal yang baik untuk memahami bahwa kelelahan mental bisa terjadi pada siapa saja. Untuk mengatasi kelelahan mental dan mengurangi frekuensi zoning out, kamu bisa mencoba beberapa tips berikut:

  1. Lakukan Istirahat Teratur
    Istirahat teratur selama membaca atau bekerja dapat membantu otakmu "menyegarkan" diri. Lakukan jeda 5-10 menit setiap 30 menit untuk mengistirahatkan mata dan pikiran.

  2. Tidur yang Cukup
    Tidur yang cukup membantu proses regenerasi sel otak dan memulihkan energi yang habis karena aktivitas harian. Kurang tidur sering kali menjadi salah satu penyebab utama kelelahan mental yang berujung pada zoning out.

  3. Berolahraga Secara Rutin
    Olahraga membantu melancarkan sirkulasi darah, termasuk ke otak, yang membuatnya bekerja lebih optimal dan segar. Cukup dengan berjalan kaki selama 10-15 menit setiap hari, kamu bisa membantu menjaga kesehatan otak.

  4. Batasi Paparan Layar
    Terlalu lama menatap layar ponsel, komputer, atau televisi dapat membuat otak lelah dan rentan kehilangan fokus. Cobalah untuk mengatur waktu penggunaan layar dan batasi pemakaian ponsel sebelum tidur.

  5. Latih Teknik Relaksasi
    Relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga dapat membantu otak dan tubuh melepaskan stres. Lakukan setidaknya 10-15 menit meditasi setiap pagi untuk meningkatkan ketenangan pikiran.

  6. Pilih Buku yang Menarik dan Mudah Dipahami
    Jika buku yang kamu baca terlalu berat, cobalah pilih topik yang lebih ringan atau sesuai minatmu. Buku yang menarik dan relevan dengan minatmu bisa meningkatkan motivasi membaca dan mengurangi kecenderungan zoning out.

Kenali Batas dan Dengar Tubuhmu

Mengalami zoning out saat membaca buku adalah hal yang wajar dan tidak selalu menandakan masalah serius. Namun, jika kamu sering mengalami hal ini, terutama dengan tanda-tanda lain dari kelelahan mental, mungkin ini saatnya untuk beristirahat dan mendengarkan tubuhmu. 

Otak, seperti tubuh, memiliki batasnya sendiri dan membutuhkan waktu untuk pulih setelah bekerja keras.

Ingatlah bahwa menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Jangan ragu untuk mengambil waktu istirahat, melakukan aktivitas yang menyegarkan pikiran, dan mengatur ulang jadwalmu jika merasa terlalu terbebani. 

Dengan memperhatikan kesehatan mental, kamu akan lebih siap menjalani aktivitas sehari-hari tanpa terus-menerus "terjebak" dalam zoning out. Jadi, mulai sekarang, beri kesempatan pada dirimu untuk rileks sejenak---nikmati setiap hal dengan perlahan, dan jangan lupa untuk mendengarkan tubuhmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun