Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Runtuhnya Sritex dan Meningkatnya Pengangguran di Indonesia

31 Oktober 2024   09:09 Diperbarui: 31 Oktober 2024   10:15 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Produk-produk berbahan dasar serat alami yang mudah terurai dan berkelanjutan bisa menjadi langkah yang baik untuk meningkatkan nilai produk sekaligus menarik minat konsumen.

Pelatihan Kerja untuk Mengurangi Dampak Sosial

Sementara upaya pemulihan berlangsung, sangat penting untuk membantu para mantan pekerja agar mereka memiliki keterampilan yang relevan dengan sektor lain. Pemerintah dan lembaga pelatihan dapat berperan dalam memberikan program pelatihan keterampilan baru bagi para pekerja yang terkena PHK. 

Sektor digital, keterampilan teknis, atau bahkan pelatihan kewirausahaan bisa menjadi pilihan bagi mereka untuk mendapatkan peluang kerja di bidang yang berbeda.

Program-program pelatihan ini tidak hanya membantu mantan pekerja untuk memperoleh penghasilan, tetapi juga mengurangi angka pengangguran dan beban sosial.

 Jika mantan pekerja mendapatkan pelatihan yang tepat, mereka akan memiliki kemampuan untuk bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif, atau bahkan memulai usaha mereka sendiri. Hal ini juga akan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap sektor tekstil yang tengah menghadapi ketidakpastian.

Perlu Kerja Sama untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Krisis yang dialami Sritex menjadi pelajaran penting bagi dunia industri di Indonesia. Keadaan ini menegaskan bahwa ketergantungan pada satu sektor pekerjaan berisiko tinggi ketika terjadi krisis. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan.

Dalam jangka panjang, industri tekstil di Indonesia membutuhkan dukungan kebijakan yang kuat dan berkelanjutan. Selain itu, penting bagi perusahaan untuk melakukan diversifikasi produk dan inovasi agar dapat terus bersaing di pasar global yang semakin kompetitif. Sedangkan bagi masyarakat, keterampilan dan pendidikan menjadi kunci dalam menghadapi era yang penuh tantangan ini.

Krisis yang melanda Sritex dan meningkatnya pengangguran adalah sinyal yang perlu ditanggapi dengan serius oleh semua pihak. Semoga, dengan berbagai upaya pemulihan dan inovasi, Sritex dan sektor tekstil Indonesia mampu bangkit kembali, memberikan peluang kerja, dan turut berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih stabil dan inklusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun