Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Seni Mengelola Emosi dengan Baik untuk Hidup Lebih Bahagia

29 Oktober 2024   16:44 Diperbarui: 29 Oktober 2024   16:48 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengelola emosi dengan baik adalah keterampilan yang jarang diperhatikan, padahal sangat penting untuk kehidupan yang harmonis dan bahagia. Setiap orang pasti pernah merasa marah, sedih, kecewa, atau cemas, tetapi tak semua orang tahu bagaimana mengendalikan perasaan tersebut. Jika tidak dikendalikan dengan benar, emosi dapat menguasai diri dan mengakibatkan dampak negatif, baik secara mental maupun fisik. Sebaliknya, orang yang mampu mengelola emosinya biasanya lebih sehat, bahagia, dan mampu membangun hubungan yang positif dengan orang di sekitarnya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas cara-cara efektif untuk mengelola emosi, mengapa hal ini penting, serta bagaimana kemampuan mengelola emosi dapat membawa dampak positif pada berbagai aspek kehidupan..

Kenapa Penting untuk Mengelola Emosi?

Mengelola emosi bukan hanya soal menahan amarah atau menyembunyikan kesedihan. Ini adalah tentang bagaimana kamu bisa memahami, menerima, dan menyalurkan perasaan dengan cara yang sehat. Menurut penelitian, orang yang mampu mengelola emosinya dengan baik cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan lebih tahan terhadap gangguan mental, seperti depresi dan kecemasan. Hal ini karena mereka bisa menenangkan diri di saat-saat sulit dan fokus pada solusi daripada larut dalam emosi negatif.

Contoh nyatanya, misalkan kamu sedang menghadapi tekanan kerja yang tinggi. Orang yang bisa mengelola emosi akan lebih fokus pada penyelesaian pekerjaan daripada membiarkan stres menguasai pikiran dan tubuhnya. Sebaliknya, mereka yang kesulitan mengendalikan emosi mungkin akan cepat merasa tertekan, marah, atau bahkan menyerah.

1. Kenali dan Akui Emosi yang Kamu Rasakan

Langkah pertama dalam mengelola emosi adalah mengenali dan menerima perasaan yang kamu alami. Tidak ada emosi yang salah; semua perasaan yang kamu rasakan adalah reaksi alami terhadap situasi yang kamu hadapi. Ketika kamu merasa marah atau kecewa, akui perasaan itu tanpa mencoba menyangkalnya. Menurut psikolog Daniel Goleman, pengenalan emosi yang baik adalah bagian dari kecerdasan emosional yang membuat seseorang lebih mudah untuk mengontrol dirinya dalam berbagai situasi.

Mengakui emosi juga membantu kamu untuk tidak menekan perasaan, yang justru bisa menyebabkan ledakan emosi di kemudian hari. Sebagai contoh, jika kamu merasa sedih karena mengalami kegagalan, menerima perasaan sedih ini akan membuatmu lebih cepat pulih dan siap untuk bangkit kembali.

2. Latih Teknik Pernapasan dan Relaksasi

Ketika emosi memuncak, misalnya saat kamu marah atau cemas, teknik pernapasan bisa sangat membantu. Ambil napas dalam-dalam secara perlahan, tahan selama beberapa detik, lalu hembuskan perlahan. Ulangi hingga beberapa kali sampai kamu merasa lebih tenang. Teknik pernapasan ini efektif untuk merilekskan otot-otot tubuh yang tegang akibat emosi, sehingga kamu bisa mengendalikan diri dengan lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun