Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Berkebun di Pekarangan Rumah, Langkah Sederhana Mendukung Ketahanan Pangan

23 Oktober 2024   13:12 Diperbarui: 23 Oktober 2024   13:20 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Berkebun di Pekarangan Rumah. Pixabay.com/Mariakray 

Krisis pangan global bisa terjadi kapan saja, seperti yang kita alami selama pandemi. Distribusi pangan yang terganggu membuat banyak orang kesulitan mendapatkan bahan pangan segar, terutama di daerah perkotaan. 

Di sinilah berkebun di pekarangan rumah menjadi solusi yang tepat. Dengan menanam sendiri, kamu tidak perlu bergantung sepenuhnya pada pasar atau supermarket yang pasokannya bisa terhambat.

Di beberapa negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat, konsep urban farming atau pertanian perkotaan telah berkembang pesat. Mereka memanfaatkan lahan-lahan kecil di pekarangan rumah, balkon apartemen, hingga atap gedung untuk menanam berbagai jenis tanaman pangan. 

Di Indonesia, meskipun gerakan ini belum sepopuler di negara-negara tersebut, beberapa komunitas telah mulai mempromosikan pentingnya berkebun di lingkungan perkotaan. 

Salah satu contohnya adalah komunitas "Kebun Kota" di Yogyakarta yang berhasil mengajak warga kota untuk memanfaatkan lahan terbatas di pekarangan mereka guna menanam sayuran organik. Hasilnya, warga tidak hanya lebih mandiri dalam hal pangan, tetapi juga lebih sehat karena mengonsumsi sayuran bebas pestisida.

3. Dampak Positif terhadap Lingkungan

Selain manfaat ekonomi dan pangan, berkebun di pekarangan rumah juga berkontribusi positif terhadap lingkungan. Setiap tanaman yang kamu tanam akan membantu menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen, yang sangat penting dalam mengurangi jejak karbon di lingkungan perkotaan. Aktivitas berkebun juga membantu mencegah degradasi tanah dan mempromosikan keanekaragaman hayati. 

Di saat banyak lahan hijau tergantikan oleh pembangunan, pekarangan yang penuh dengan tanaman bisa menjadi oase kecil yang membantu menjaga keseimbangan ekosistem.

Selain itu, kamu bisa mengurangi sampah organik rumah tangga dengan membuat kompos dari sisa-sisa makanan atau dedaunan. Kompos ini nantinya bisa digunakan sebagai pupuk alami untuk kebunmu. Langkah ini tidak hanya mengurangi limbah rumah tangga, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang bisa merusak kualitas tanah dalam jangka panjang.

4. Edukasi dan Kesehatan Mental dari Berkebun

Berkebun di rumah juga memiliki nilai edukasi yang tinggi, terutama bagi anak-anak. Di tengah era digital saat ini, banyak anak yang lebih sering menghabiskan waktu di depan layar daripada berinteraksi dengan alam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun