Itu sebabnya, meskipun kamu ingin berhenti atau mengurangi konsumsi gula, tanpa pengganti yang tepat, prosesnya akan sangat sulit dan penuh tantangan. Dalam hal ini, stevia muncul sebagai salah satu alternatif yang dianggap bisa membantu.
Keunggulan Daun Stevia Dibandingkan Gula
Rendah Kalori dan Tidak Mempengaruhi Gula Darah
Salah satu alasan mengapa stevia begitu populer adalah karena ia tidak mengandung kalori. Berbeda dengan gula pasir yang mengandung 4 kalori per gram, stevia nol kalori, sehingga sangat cocok untuk kamu yang ingin menjaga berat badan atau mengurangi asupan kalori.-
Selain itu, stevia memiliki indeks glikemik yang sangat rendah, artinya ia tidak menyebabkan lonjakan gula darah setelah dikonsumsi. Ini sangat penting, terutama bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Lebih Aman Dibandingkan Pemanis Buatan
Beberapa pemanis buatan seperti aspartam dan sakarin sering menjadi bahan perdebatan karena potensi efek sampingnya terhadap kesehatan. Berbeda dengan itu, stevia dianggap lebih aman karena berasal dari bahan alami. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah menyetujui penggunaan rebaudioside A, salah satu komponen dari stevia, sebagai bahan pemanis yang aman untuk dikonsumsi.Meningkatkan Kesehatan Metabolik
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa stevia memiliki potensi untuk meningkatkan kesehatan metabolik. Dalam sebuah studi yang dipublikasikan oleh Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, ditemukan bahwa stevia dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengontrol kadar insulin. Hal ini menunjukkan bahwa stevia bukan hanya sekadar pengganti gula, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang lebih luas.
Apakah Stevia Benar-Benar Bisa Mengatasi Ketergantungan Gula?
Meski stevia menawarkan berbagai manfaat, ada pertanyaan yang lebih mendalam: apakah mengganti gula dengan stevia dapat membantu kamu benar-benar lepas dari ketergantungan terhadap rasa manis?
Secara fisiologis, mengganti gula dengan stevia memang dapat membantu mengurangi asupan kalori dan menstabilkan kadar gula darah. Ini adalah langkah positif jika tujuanmu adalah untuk menghindari dampak negatif gula. Namun, jika kita berbicara soal ketergantungan psikologis, stevia mungkin tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah.
Ketergantungan terhadap gula sering kali berkaitan dengan perilaku dan kebiasaan makan. Konsumsi makanan manis kerap kali dipicu oleh kondisi emosional, seperti stres, kecemasan, atau bahkan kebosanan. Dalam hal ini, meskipun stevia dapat menggantikan gula, kebiasaan dan pola pikir di balik konsumsi makanan manis tetap perlu diubah.Â
Misalnya, jika kamu terbiasa mengonsumsi makanan manis saat stres, mengganti gula dengan stevia mungkin hanya menyelesaikan sebagian masalah. Untuk mengatasi ketergantungan sepenuhnya, perubahan gaya hidup yang lebih menyeluruh dibutuhkan.