Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bubur Jadi Opsi Tepat saat Maag Menyerang, Solusi Lembut untuk Lambung

11 Oktober 2024   07:55 Diperbarui: 11 Oktober 2024   08:07 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kamu merasakan sakit maag yang tiba-tiba datang menyerang, membuat perut terasa perih dan tidak nyaman? Kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Saat maag kambuh, banyak orang merasa bingung tentang makanan apa yang aman dan tidak memperburuk gejala. Dalam situasi seperti ini, bubur sering kali menjadi pilihan yang tepat. Teksturnya yang lembut dan mudah dicerna membuat bubur menjadi makanan yang cocok untuk kamu yang sedang mengalami masalah lambung, khususnya maag.

Maag Penyebab dan Gejalanya

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang mengapa bubur menjadi pilihan yang baik saat maag menyerang, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu maag dan apa saja gejalanya. Maag, atau yang secara medis dikenal sebagai gastritis, adalah peradangan pada dinding lambung. Peradangan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi bakteri Helicobacter pylori, penggunaan obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (OAINS), konsumsi makanan pedas atau asam, hingga stres berlebihan.

Gejala maag bisa bervariasi, mulai dari rasa perih atau panas di perut bagian atas, mual, muntah, hingga rasa kenyang yang berlebihan meski hanya makan sedikit. Dalam kondisi yang lebih parah, maag juga dapat menyebabkan pendarahan pada lambung, yang ditandai dengan muntah darah atau tinja berwarna hitam. Oleh karena itu, penting untuk menangani maag dengan tepat, salah satunya melalui pemilihan makanan yang aman dan tidak memperburuk gejala.

Mengapa Bubur Menjadi Pilihan Tepat?

Saat maag kambuh, lambung menjadi sangat sensitif terhadap makanan yang keras atau berbumbu tajam. Makanan seperti gorengan, makanan pedas, atau makanan berminyak bisa memperparah iritasi pada lambung dan meningkatkan produksi asam lambung. ini mengapa bubur bisa menjadi solusi. Bubur yang terbuat dari nasi yang direbus hingga lembek memiliki tekstur yang halus, sehingga mudah dicerna oleh lambung yang sedang bermasalah sehingga lebih muda dicerna dan diterima lambung tanpa memperparah masalah maag tersebut.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh [Indonesian Journal of Gastroenterology], makanan dengan tekstur lembut dapat membantu meredakan gejala maag dengan cara mengurangi gesekan pada dinding lambung yang sedang mengalami peradangan. Bubur, sebagai makanan dengan tekstur halus dan rendah lemak, tidak hanya aman untuk lambung, tetapi juga dapat memberikan rasa kenyang tanpa membebani sistem pencernaan.

Selain itu, bubur juga tidak merangsang produksi asam lambung berlebihan. Sebagai perbandingan, makanan berlemak tinggi seperti gorengan atau makanan pedas bisa merangsang lambung untuk memproduksi lebih banyak asam lambung, yang pada akhirnya memperburuk gejala maag. Sebaliknya, bubur yang bersifat netral justru membantu menenangkan lambung dan meredakan peradangan.

Kandungan Nutrisi dalam Bubur

Meskipun terlihat sederhana, bubur tetap memberikan asupan nutrisi yang penting bagi tubuh. Bubur yang terbuat dari nasi mengandung karbohidrat yang dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi. Dalam satu mangkuk bubur polos, kamu bisa mendapatkan sekitar 150-200 kalori, tergantung pada jenis nasi yang digunakan dan cara memasaknya. Karbohidrat ini penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil, sehingga tubuh tetap memiliki energi meski lambung sedang bermasalah.

Jika kamu menambahkan lauk sehat seperti potongan ayam rebus atau telur, bubur juga bisa menjadi sumber protein yang baik. Protein diperlukan tubuh untuk memperbaiki jaringan yang rusak, termasuk dinding lambung yang mengalami peradangan akibat maag. Selain itu, menambahkan sayuran rebus seperti wortel atau bayam juga bisa meningkatkan kandungan serat dan vitamin dalam bubur, yang baik untuk sistem pencernaan.

Namun, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara penyajian bubur. Hindari menambahkan bumbu yang terlalu tajam seperti cabai atau cuka, karena ini bisa memicu iritasi pada lambung. Sebaiknya, bubur disajikan dalam bentuk yang polos atau dengan sedikit garam untuk menjaga cita rasa tanpa memperparah kondisi maag.

Bukti Ilmiah Bubur Baik untuk Penderita Maag

Bukan tanpa alasan mengapa bubur menjadi rekomendasi utama saat maag menyerang. Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition and Gastroenterology, makanan yang mudah dicerna dan rendah lemak memiliki efek positif terhadap penyembuhan peradangan lambung. Makanan seperti bubur, yang memiliki tekstur lembut dan kandungan lemak yang rendah, terbukti membantu mengurangi rasa nyeri dan mempercepat pemulihan pada penderita maag.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa makanan dengan tekstur keras atau yang sulit dicerna bisa memperburuk gejala maag dan memperlambat proses penyembuhan. Makanan seperti roti keras, gorengan, atau daging berlemak tinggi, sering kali memicu produksi asam lambung berlebihan dan meningkatkan risiko iritasi pada lambung yang sedang bermasalah.

Bubur sebagai Bagian dari Gaya Hidup Sehat

Selain sebagai solusi jangka pendek saat maag menyerang, bubur juga bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang mendukung kesehatan lambung dalam jangka panjang. Kamu bisa mengonsumsinya sebagai sarapan ringan atau makanan penutup setelah makan berat. Bubur yang dikombinasikan dengan bahan-bahan sehat seperti sayuran, ikan, atau telur, dapat menjadi menu bergizi yang tidak hanya baik untuk lambung, tetapi juga untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Menjaga kesehatan lambung tidak hanya dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang tepat saat maag menyerang, tetapi juga dengan menjalani pola makan yang seimbang dan teratur. Hindari makan dalam porsi besar sekaligus, dan usahakan untuk makan lebih sering dengan porsi kecil agar lambung tidak terbebani. Selain itu, hindari konsumsi makanan pedas, asam, dan berlemak tinggi, karena bisa memicu naiknya produksi asam lambung.

Kesimpulan

Dengan semua fakta yang telah diulas, bubur memang layak menjadi pilihan utama saat maag menyerang. Teksturnya yang lembut, kandungan nutrisinya yang cukup, serta kemampuannya dalam menenangkan lambung membuat bubur menjadi solusi yang efektif dan aman bagi kamu yang sering mengalami gangguan lambung. Tidak hanya sebagai solusi jangka pendek, bubur juga dapat dijadikan bagian dari gaya hidup sehat yang mendukung kesehatan lambung dan pencernaan secara umum.

Namun, tentu saja, bubur bukanlah solusi satu-satunya. Mengatur pola makan yang baik, menghindari stres berlebihan, dan memilih makanan yang sehat secara keseluruhan tetap menjadi kunci utama dalam menjaga kesehatan lambung. Bubur hanyalah satu dari sekian banyak opsi yang bisa membantu meredakan gejala maag, namun jika dikombinasikan dengan gaya hidup yang sehat, manfaatnya akan semakin terasa.

Jadi, saat kamu merasakan maag mulai kambuh, cobalah untuk mengonsumsi bubur sebagai makanan utama. Dengan begitu, kamu bisa tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh tanpa harus khawatir memperburuk kondisi lambung. Bubur mungkin sederhana, namun manfaatnya bagi kesehatan lambung sangatlah luar biasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun