Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Gen Z jadi Pemilih Dominan di Pilkada, Mari Kita Lebih Kritis

8 Oktober 2024   11:53 Diperbarui: 8 Oktober 2024   12:01 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pemungutan Suara. Pixabay.com/Mohamed_hassan 

Literasi Digital: Kunci Pemilih Cerdas

Di era digital ini, kemampuan literasi digital menjadi semakin penting. Literasi digital tidak hanya berarti kemampuan untuk mengoperasikan teknologi, tetapi juga kemampuan untuk menyaring informasi dan membedakan mana yang benar dan mana yang hoaks. Gen Z harus melatih diri untuk tidak langsung mempercayai semua informasi yang mereka lihat di media sosial, melainkan memverifikasi kebenarannya terlebih dahulu.

Dalam Pilkada, berita palsu bisa menjadi senjata berbahaya yang digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk menggiring opini publik. Menurut laporan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), jumlah hoaks politik meningkat tajam menjelang setiap pemilu, termasuk Pilkada. Hoaks ini sering kali disebarkan melalui media sosial, yang menjadi platform utama bagi Gen Z untuk mendapatkan informasi. Karena itu, penting bagi Gen Z untuk lebih kritis dalam menyaring informasi dan tidak mudah terpengaruh oleh narasi yang tidak berdasarkan fakta.

Salah satu cara untuk meningkatkan literasi digital adalah dengan rajin membaca dari berbagai sumber yang kredibel. Gen Z harus terbiasa untuk membaca berita dari media yang terpercaya, memeriksa fakta, dan memahami konteks setiap isu. Dengan begitu, mereka dapat membuat keputusan yang lebih rasional dan terinformasi dalam memilih pemimpin di Pilkada.

Membangun Diskusi yang Sehat

Selain menjadi pemilih yang kritis, Gen Z juga memiliki tanggung jawab untuk membangun diskusi yang sehat di ruang-ruang publik, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Sebagai generasi yang aktif di dunia maya, Gen Z memiliki kekuatan untuk membentuk opini publik. Namun, opini yang dibentuk haruslah berdasarkan argumen yang kuat dan fakta yang jelas, bukan sekadar mengikuti tren atau narasi yang sedang viral.

Diskusi yang sehat tentang politik dan Pilkada dapat membantu meningkatkan kesadaran kolektif akan pentingnya memilih pemimpin yang tepat. Gen Z harus memanfaatkan platform media sosial mereka untuk menyebarkan informasi yang akurat dan membangun dialog yang konstruktif. Misalnya, mereka bisa memulai diskusi tentang program-program calon pemimpin, membandingkan visi misi mereka, atau bahkan menyelenggarakan forum-forum online untuk membahas isu-isu politik secara lebih mendalam.

Kesimpulan

Pilkada adalah momen penting dalam menentukan masa depan daerah dan bangsa. Dengan menjadi pemilih dominan, Gen Z memiliki tanggung jawab besar untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan cerdas. Pilihan yang mereka buat akan menentukan siapa yang memimpin daerah mereka, serta kebijakan-kebijakan apa yang akan diambil dalam beberapa tahun ke depan.

Namun, untuk menjadi pemilih yang cerdas, Gen Z harus melatih diri untuk berpikir kritis, meningkatkan literasi digital, dan terlibat dalam diskusi politik yang sehat. Jangan sampai mereka hanya menjadi pemilih pasif yang mengikuti tren media sosial tanpa pemahaman mendalam. Masa depan daerah dan bangsa ini ada di tangan kita semua, terutama di tangan generasi muda yang akan memimpin bangsa ini menuju masa depan yang lebih baik.

Mari kita gunakan hak pilih kita dengan bijak dan kritis, karena suara kita adalah kekuatan untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun