Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jadi Budak Trend, Budaya Doom Spending Tidak Terhindarkan

2 Oktober 2024   13:34 Diperbarui: 2 Oktober 2024   13:36 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Belanja Online. Pixabay.com/Preis_King 

Fokus pada Kebutuhan, Bukan Keinginan: Sebelum memutuskan untuk membeli, tanyakan pada dirimu sendiri apakah barang tersebut benar-benar kamu butuhkan atau hanya sekadar keinginan sesaat. Dengan fokus pada kebutuhan, kamu akan lebih bijak dalam menggunakan uang.

  • Cari Alternatif Pengelolaan Stres: Alih-alih mengatasi stres dengan belanja, cobalah mencari alternatif lain yang lebih sehat, seperti olahraga, meditasi, atau berbincang dengan teman. Aktivitas-aktivitas ini bisa membantu mengurangi tekanan tanpa harus menguras dompet.

  • Kesimpulan

    Doom spending adalah fenomena yang semakin marak terjadi di era digital ini, terutama karena pengaruh media sosial dan tekanan sosial untuk selalu mengikuti tren terbaru. Meskipun belanja impulsif dapat memberikan kesenangan sesaat, kebiasaan ini berpotensi merusak kondisi finansial kamu jika tidak dikendalikan dengan baik. Dengan memahami penyebab dan dampaknya, serta menerapkan langkah-langkah pencegahan, kamu bisa menghindari jebakan doom spending dan menjaga stabilitas keuangan untuk jangka panjang.

    Penting bagi kamu untuk selalu mengingat bahwa kebahagiaan tidak harus datang dari barang-barang yang kamu beli. Sebaliknya, kebahagiaan sejati sering kali berasal dari pengelolaan hidup yang bijak dan pencapaian finansial yang stabil. Dengan begitu, kamu tidak hanya bisa menikmati tren yang ada, tetapi juga menjalani hidup yang lebih seimbang dan terencana.

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun