Fokus pada Kebutuhan, Bukan Keinginan: Sebelum memutuskan untuk membeli, tanyakan pada dirimu sendiri apakah barang tersebut benar-benar kamu butuhkan atau hanya sekadar keinginan sesaat. Dengan fokus pada kebutuhan, kamu akan lebih bijak dalam menggunakan uang.
Cari Alternatif Pengelolaan Stres: Alih-alih mengatasi stres dengan belanja, cobalah mencari alternatif lain yang lebih sehat, seperti olahraga, meditasi, atau berbincang dengan teman. Aktivitas-aktivitas ini bisa membantu mengurangi tekanan tanpa harus menguras dompet.
Kesimpulan
Doom spending adalah fenomena yang semakin marak terjadi di era digital ini, terutama karena pengaruh media sosial dan tekanan sosial untuk selalu mengikuti tren terbaru. Meskipun belanja impulsif dapat memberikan kesenangan sesaat, kebiasaan ini berpotensi merusak kondisi finansial kamu jika tidak dikendalikan dengan baik. Dengan memahami penyebab dan dampaknya, serta menerapkan langkah-langkah pencegahan, kamu bisa menghindari jebakan doom spending dan menjaga stabilitas keuangan untuk jangka panjang.
Penting bagi kamu untuk selalu mengingat bahwa kebahagiaan tidak harus datang dari barang-barang yang kamu beli. Sebaliknya, kebahagiaan sejati sering kali berasal dari pengelolaan hidup yang bijak dan pencapaian finansial yang stabil. Dengan begitu, kamu tidak hanya bisa menikmati tren yang ada, tetapi juga menjalani hidup yang lebih seimbang dan terencana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H