Masyarakat sekarang sudah semakin cerdas dan kritis, mereka tidak lagi mudah terpengaruh oleh janji-janji kosong atau serangan pribadi yang tidak relevan. Masyarakat menginginkan diskusi yang matang dan berbobot, di mana setiap gagasan diuji dan dinilai berdasarkan fakta dan logika.
Sebagai contoh, di beberapa daerah yang sebelumnya dipimpin oleh sosok yang lebih mengutamakan gagasan, hasil yang dirasakan oleh masyarakat jauh lebih baik dibandingkan dengan daerah yang dipimpin oleh pemimpin yang lebih banyak terlibat dalam politik sindiran.Â
Pemimpin yang mengedepankan adu gagasan cenderung lebih fokus pada penyelesaian masalah yang konkret dan pragmatis. Mereka lebih terbuka terhadap kritik dan masukan, serta mampu bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan visi dan misinya.Â
Hal ini membuktikan bahwa kualitas kepemimpinan tidak diukur dari seberapa keras seseorang menyerang lawannya, tetapi dari seberapa baik ia mampu membawa perubahan yang positif bagi masyarakat.
Sebaliknya, pemimpin yang mengandalkan sindiran sering kali terjebak dalam politik pencitraan. Mereka lebih sibuk membangun popularitas di media daripada merumuskan kebijakan yang bisa memberikan dampak nyata.Â
Akibatnya, ketika mereka terpilih, mereka sering kali gagal memenuhi harapan masyarakat karena fokus mereka lebih banyak terpecah pada hal-hal yang sifatnya kosmetik.Â
Tentu ini menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mengedepankan gagasan dan solusi, bukan sekadar mencari perhatian melalui sindiran atau serangan pribadi.
Pemilihan kepala daerah 2024 memberikan harapan besar bagi masyarakat Indonesia untuk memilih pemimpin yang berkualitas dan mampu membawa perubahan nyata.Â
Namun, hal ini hanya akan terwujud jika kita, sebagai pemilih, mampu lebih cerdas dan kritis dalam menilai calon pemimpin. Adu gagasan adalah satu-satunya jalan untuk memastikan bahwa pemimpin yang kita pilih benar-benar memahami persoalan yang ada dan mampu menghadirkan solusi yang tepat.Â
Oleh karena itu, mari kita jadikan pemilu ini sebagai ajang untuk membangun demokrasi yang lebih berkualitas, dengan fokus pada gagasan, bukan sindiran.
Dengan demikian, pemilu 2024 bukan hanya menjadi momentum untuk memilih pemimpin, tetapi juga menjadi ajang untuk memperbaiki kualitas demokrasi di Indonesia.Â