Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Bukan Sindiran, Adu Argumen dan Gagas Itu Harapan Besar pada Calon Pemimpin Daerah

25 September 2024   15:34 Diperbarui: 26 September 2024   07:12 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era media sosial seperti sekarang, konten yang bersifat provokatif dan sensasional lebih mudah menyebar dibandingkan dengan konten yang berbobot dan penuh gagasan. 

Namun, hal ini justru berbahaya karena dapat mengaburkan diskusi yang seharusnya berfokus pada isu-isu penting seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai contoh, pada pemilihan kepala daerah di beberapa wilayah besar Indonesia, ada beberapa kandidat yang lebih banyak berbicara soal isu pribadi lawan politik mereka daripada program-program yang mereka tawarkan. 

Sindiran yang mereka lontarkan mungkin berhasil membuat mereka populer dalam jangka pendek, namun apakah itu benar-benar mencerminkan kualitas seorang pemimpin? Pemimpin yang baik seharusnya mampu berbicara secara substansial, menyampaikan solusi, dan menawarkan gagasan yang dapat diuji kebenarannya.

Adu gagasan seharusnya menjadi inti dari setiap kampanye politik. Ini bukan hanya soal menarik perhatian pemilih, tetapi juga soal memberi kesempatan kepada calon pemimpin untuk menunjukkan pemahaman mereka terhadap persoalan-persoalan di daerah. 

Sebagai pemilih, kamu tentu ingin tahu bagaimana calon pemimpin tersebut akan mengatasi masalah kemiskinan, memperbaiki kualitas pendidikan, atau meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan. 

Sayangnya, jika kampanye hanya diisi dengan saling sindir dan serangan pribadi, kesempatan untuk mendiskusikan isu-isu tersebut menjadi hilang.

Sebagai pemilih, kamu memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan bahwa proses demokrasi berjalan dengan baik. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan lebih kritis dalam menilai calon pemimpin. 

Jangan terjebak pada sindiran-sindiran politik yang tidak bermutu, tetapi fokuslah pada gagasan dan solusi yang ditawarkan oleh masing-masing kandidat. 

Ini adalah kesempatan bagi kamu untuk memilih pemimpin yang benar-benar memahami persoalan daerah dan memiliki kemampuan untuk membawa perubahan yang signifikan.

Harapan besar pada calon pemimpin daerah 2024 adalah hadirnya sosok-sosok yang mampu mengedepankan gagasan, bukan sindiran. Pemimpin yang berkualitas seharusnya mampu berdebat dengan cerdas, menyampaikan pandangan-pandangan yang berbasis data, dan menawarkan solusi konkret atas permasalahan yang ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun