Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Deteksi Autisme pada Anak Sejak Dini: 7 Tanda yang Perlu Diperhatikan Orang Tua

26 Agustus 2024   19:53 Diperbarui: 26 Agustus 2024   21:11 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Misalnya, alih-alih berpura-pura memasak atau bermain dokter-dokteran, anak mungkin lebih memilih menyusun mainan secara berulang atau memutar-mutar benda tertentu. 

Kurangnya kemampuan bermain imajinatif ini dapat memengaruhi perkembangan sosial anak, karena mereka kehilangan kesempatan untuk belajar tentang dunia dan interaksi sosial melalui permainan. Kamu mungkin juga melihat bahwa anak tidak tertarik pada mainan yang melibatkan interaksi sosial, seperti bermain bersama teman. Tanda ini penting untuk diperhatikan dan ditangani secara dini agar anak dapat mengembangkan keterampilan sosial yang lebih baik.

7. Reaksi Berlebihan terhadap Sensasi Sensorik

Anak dengan autisme sering kali menunjukkan reaksi berlebihan terhadap sensasi sensorik, seperti suara, cahaya, tekstur, atau rasa tertentu. Mereka mungkin menutup telinga ketika mendengar suara keras, menolak makan makanan dengan tekstur tertentu, atau merasa tidak nyaman dengan pakaian yang dikenakan. Reaksi berlebihan ini bisa menjadi tanda bahwa anak memiliki gangguan dalam pengolahan sensorik, yang merupakan salah satu ciri khas autisme. 

Misalnya, anak mungkin merasa sangat terganggu oleh suara bising yang tidak dianggap mengganggu oleh anak-anak lain, atau sangat terganggu oleh tekstur makanan tertentu yang biasa saja bagi orang lain. 

Sensitivitas ini bisa membuat anak kesulitan untuk berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari atau menyebabkan kecemasan yang berlebihan. Sebagai orang tua, kamu perlu memahami bahwa reaksi ini adalah bagian dari kondisi anak, dan perlu mendapatkan penanganan yang tepat.

Kesimpulan

Mendeteksi autisme pada anak sejak dini adalah langkah penting untuk memastikan anak mendapatkan perhatian yang tepat dan tepat waktu. Sebagai orang tua, kamu perlu waspada terhadap tanda-tanda yang telah dijelaskan di atas, karena semakin dini autisme terdeteksi, semakin besar peluang anak untuk mendapatkan dukungan yang diperlukan dalam perkembangannya. 

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli jika kamu melihat tanda-tanda tersebut pada anak. Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan anak dengan autisme, membantu mereka mengembangkan potensi terbaiknya dan menjalani kehidupan yang lebih bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun