Menebarkan rona kesejukan di hati yang gundah
Wahai malam yang dingin...
Engkau memberiku tamparan yang sangat indah
Pada rona memerah purnama melemparkan sorot kaidah
Malamku tak lagi dirundung kegelapan lelah
Namun kini, apa gerangan langit pualam engkau...
Malamku kembali lebih menggigil di antara kesunyian ini
Kabut dan angin beku yang semakin melindas aku terdesak
Bintang-bintang dan rembulan tak lagi terpancar imutnya
Meringkuk di antara selimut tebal penusuk tulang
Wahai malam yang dingin...