Mohon tunggu...
Frankincense
Frankincense Mohon Tunggu... Administrasi - flame of intuition

bukan pujangga yang pandai merangkai kata, hanya ingin menumpahkan inspirasi dengan literasi menguntai pena. Kata dapat memburu-buru kita untuk menyampaikan perasaan dan sensasi yang sebenarnya belum kita rasakan. Tetapi, kata juga bisa menggerakkan kita. Terkadang, kita tidak mengakui kebenaran sebelum mengucapkannya keras-keras. Salam hangat Kompasianers... Blog: franshare.blogspot.com Web: frame.simplesite.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

[Ride Sharing] STMJ, Solusi Transportasi Maju Jakarta

5 November 2017   16:09 Diperbarui: 8 Januari 2018   03:08 1732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
uberchopper taxi helikopter (http://balikpapanku.id)

Kemudian dengan STMJ, pihak  jasa transportasi online ini pada aplikasinya, misalnya fitur join atau ride sharing bisa menggabungkan warga dalam suatu area tertentu yang memiliki tujuan yang sejalur dan waktu yang relatif sama sebagai penumpang dalam satu kendaraan yang telah disiapkan di titik tersebut. Begitupula jika ada layanan delivery bisa dikombinasikan dengan keadaan tersebut. 

Untuk lebih menjangkau tatanan arus mobilisasi ini, pihak jasa transportasi online bisa mengadakan kerjasama program berlangganan dengan institusi, instansi atau perusahaan baik yang belum maupun yang sudah memiliki fasilitas kendaraan invetaris untuk disatukan perjalanan para karyawan-karyawatinya atau siswa-siswinya dengan tarif yang kompetitif atau terjangkau. Sehingga paling tidak dapat mengurangi kuota kendaraan yang berlebihan pada waktu bersamaan.

kereta-gantung-5a013697c252fa775e31b252.jpg
kereta-gantung-5a013697c252fa775e31b252.jpg
asyik-kereta-bawah-tanah-tertua-di-london-segera-bisa-dinikmati-huiemwrvkz-5a0136c34d64f615c54e6383.jpg
asyik-kereta-bawah-tanah-tertua-di-london-segera-bisa-dinikmati-huiemwrvkz-5a0136c34d64f615c54e6383.jpg
shonan-monorail-type-500a-5a0136eea208c069a206d743.jpg
shonan-monorail-type-500a-5a0136eea208c069a206d743.jpg
Point yang ketiga adalah meratakan persebaran jalur transportasi dalam berbagai alternatif melalui darat, udara, maupun air. Hingga kini, penggunaan arus lalu-lintas masih terpaku pada jalanan darat kota Jakarta yang semakin merayap kemacetannya. Selain adanya monorel maupun pembukaan jalur-jalur baru transportasi darat lainnya. Perlu juga adanya lebih memaksimalkan fungsi sungai atau kanal di Jakarta dan sekitarnya sebagai alternatif transportasi seperti yang sudah ada di rute Manggarai-Karet. 

Dengan keberhasilan itu, setidaknya perairan Jakarta ini bisa lebih terintegrasi sampai dengan kepulauan Seribu. Sehingga bagi warga Jakarta dan sekitarnya yang tidak tinggal di area pesisir bisa melalui sungai atau kanal di wilayah mereka. Sehingga paling tidak bisa mengurangi arus ke arah pelabuhan di jalan darat. 

Kemudian pengadaan jalur udara antar kota, dengan bandara mini untuk pendaratan helikopter-helikopter penumpang di titik-titik strategis area Jabodetabek. Karena dengan helikopter paling tidak bisa lebih praktis pendaratannya serta menghemat ruang landasan dan lebih terjangkau di berbagai medan. Misalnya pada area yang padat dan terbatas lahannya, pihak Uber bisa mengadakan kerjasama dengan pihak gedung-gedung strategis seperti Mall, hotel, atau perkantoran dengan pengadaan Helipad di atas gedung dengan kontribusi sewa parkir. Tentunya yang tidak ketinggalan adalah penempatan pihak-pihak terkait dengan membangun peron di jalur keluar-masuk ke gedung dan helipad tersebut untuk tetap menjaga kualitas keamanan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti pembajakan helikopter. Untuk arus lalu-lintasnya mungkin bisa seperti jalur pesawat komersil lainnya atau terkombinasi mengikuti alur jalan raya di bawahnya dengan kombinasi semacam GPS(Google Position System) untuk jarak terbaik seperti yang sudah diterapkan Uber dalam armada  kendaraan bermotornya, agar tidak terlalu jauh atau saling bertumbukan semrawut di udara.  

Jika sistem jalan kereta KRL dua jalur ditambah dengan monorel masih belum efektif, selain memakan tempat di lahan-lahan pembangunan yang sudah semakin sempit, maka pengadaan jalur subway kereta bawah tanah memang cukup efektif dengan menghubungkan jalur-jalur yang strategis antara sirkulasi penumpang maupun barang. Akan tetapi setidaknya, jalur monorel seharusnya juga bisa dimultifungsikan untuk pengadaan jalur kereta gantung dengan rel di atas gerbong seperti yang sudah ada di Jepang. Jika di perlukan lagi, tentunya dengan mengurangi persinggungan jalan pada jalur kereta api di titik-titik keramaian dengan jalan layang atau ceruk terowongan jalan.

uberchopper taxi helikopter (http://balikpapanku.id)
uberchopper taxi helikopter (http://balikpapanku.id)
Demikian setidaknya konsep STMJ (Sistem Transportasi Modular Jakarta) untuk Jakarta bisa lebih terpantau dan terlintasi lancar kondisi lalu-lintas untuk menuju arah yang lebih baik sejalan dengan konsep ride sharing. Karena sistem ini paling tidak bukan hanya untuk terdampak dari masa sekarang, tapi juga di masa yang akan datang. Sistem modular akan memudahkan alih fungsi serta downgreat dan upgreat bila sewaktu dibutuhkan pada bagian-bagian tertentu.

Di mana lalu-lintas yang lancar dan multifungsi, arus tranportasi Jakarta bisa lebih memaksimalkan ruang dan waktu yang digunakan. Sehingga arus kemajuan masa mendatang pun, sistem transportasi ini bisa dimodularisasi sesuai kondisi dan kebutuhan tanpa harus kembali menata dan merubah dari awal. Semoga warga Jakarta pun mau kembali menggunakan kendaraan umum lebih daripada kendaraan pribadi mereka. Dengan kemajuan teknologi, kiranya kemacetan tidak lagi jadi tragedi... salam hangat.

Frankincense (Purwokerto, 5 November 2017)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun