Mohon tunggu...
Frankincense
Frankincense Mohon Tunggu... Administrasi - flame of intuition

bukan pujangga yang pandai merangkai kata, hanya ingin menumpahkan inspirasi dengan literasi menguntai pena. Kata dapat memburu-buru kita untuk menyampaikan perasaan dan sensasi yang sebenarnya belum kita rasakan. Tetapi, kata juga bisa menggerakkan kita. Terkadang, kita tidak mengakui kebenaran sebelum mengucapkannya keras-keras. Salam hangat Kompasianers... Blog: franshare.blogspot.com Web: frame.simplesite.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yang Tersisa Sendiri (YTS)

5 Juli 2017   19:09 Diperbarui: 14 Januari 2018   05:39 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hempasan penat peluh mengucur

Rehatkan tubuh ini sejenak tertegun

Rasa lama yang sepintas menghangat

Seakan baru saja terjadi di hadapan

Dirimu yang menghilang di balik tatapku

Akhiri perjalanan bahtera kasih

Yang tersisa...

Elegi esok hari tanpa hadirmu

Di dalam kehangatan kasihmu di sampingku

Merajut indahnya hari-hari bersamamu

Yang tersisa...

Puing-puing kenangan  dalam reruntuhan ingatan

Memori usang yang kian memudar

Bayang-bayang semu masa lalu

Seiring waktu yang terus melaju

Mencoba setapak kisah baru

Tanpa bahana canda tawamu

Tanpa waktu yang larut saat kita bertemu

Dalam singkiran diriku tanpamu

Bagan silam  yang tersisa

Suatu masa akan mengganti

Jalinan kasih yang kembali terajut

Dalam bahtera arungi samudra

Tinggalkan labuhan kasih lama

Yang tersisa...

Hilangkan kerinduan yang menyiksa

Dalam kenangan yang tersisa

Yang menyiksa...

Yang  tersisa...

Kesendirianku tanpamu....

(Purwokerto, 13 Agustus 2016)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun