Mohon tunggu...
Franea
Franea Mohon Tunggu... Penerjemah - freelance

I was born to spread love

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Nyanyian Terakhir Sang Gembala

31 Oktober 2024   22:57 Diperbarui: 31 Oktober 2024   22:57 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Saat matahari mulai tenggelam di ufuk barat, kedua gembala itu berpisah, masing-masing membawa pulang tidak hanya kenangan akan pertemuan mereka, tapi juga perenungan mendalam tentang hidup dan cinta yang dipicu oleh kisah Daphnis.

Demikianlah Idyll I karya Theocritus mengabadikan kisah Daphnis, menggambarkan kompleksitas hubungan antara manusia, alam, dan para dewa, serta kekuatan cinta yang mampu membangun sekaligus menghancurkan. Melalui nyanyian Thyrsis, kita diingatkan akan keindahan dan tragedi yang mewarnai kehidupan manusia, sebuah warisan abadi dari kebijaksanaan Yunani kuno.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun