Gambaran kesombongan yang akut pada diri pendeta Nararya adalah pada kalimat "banyak tulisan-tulisan saya yang di-HL dan atau TA" Perhatikan kata banyak yang diikuti dengan tulisan-tulisan sangat salah dalam tata-bahasa Indonesia, karena berlebihan menjadi ungkapan ganda, karena naluri karakter kesombongannya yang hebat, itu tercuatkan secara tidak disadari.
Saya tidak membahas tuduhan berkualitas rendah lainnya dari Pendeta Nararya kepada saya karena akan sangat membuang energi bersoal jawab dengan orang yang berbudaya pikir Apologia penuh dengan pemutar balikkan fakta dan hanya mau benar sendiri serta penuh dengan pembenaran-pembenaran yang sumir kebanyakan tanpa dasar yang kuat. Tulisan ini dibuat untuk menjawab tulisan Pendeta Nararya yang mengatakan saya "Mabuk benaran"(Francius Matu)
Komentar sangat buruk dari Pendeta Nararya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H