Hal inilah yang kiranya semakin menegaskan kalau berladang dalam masyarakat Dayak sebagai sebuah kearifan lokal sungguh benar adanya. Sebab di dalam pelaksanaannya, kebijaksanaan akan kehidupan dihadirkan, martabat hidup manusia dihormati dan dijunjung tinggi. Begitu juga ritus-ritus adat yang tujuannya untuk menjaga relasi yang harmonis dengan Tuhan, sesama dan alam, dipanggungkan.
Salam Anak Peladang.
Referensi:
T. Krispurwana Cahyadi, Yohanes Paulus II Gereja, Teologi dan Kehidupan (Jakarta:Obor, 2007)Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!