Dalam masyarakat adat Dayak Desa, penjemputan ini disebut dengan ngamik bini.
Ketika sudah sampai di rumah calon suaminya, akan diadakan serangkaian upacara adat untuk menyambut kedatangannya. Betabak merupakan salah satu yang termasuk di dalamnya.
Selain untuk mendoakan agar sang calon istri selalu sehat dan kelak bisa menjadi istri dan ibu yang baik, Betabak dilakukan untuk menghalau roh-roh jahat yang mungkin telah menyertai rombongan pengantin selama dalam perjalanan.
Masyarakat adat Dayak Desa meyakini keberadaan roh-roh jahat di dalam alam. Roh-roh jahat ini seringkali mengacaukan niat dan rencana baik anak manusia.Â
Perjalanan yang kadangkala mengalami hambatan dipandang sebagai karya si jahat yang bermaksud menggagalkan niat baik manusia.
Atas alasan tersebutlah Betabak harus dilakukan. Tujuannya agar manusia bisa menata dan menjalani kehidupan dengan hati yang tenang dan damai.
Keyakinan di atas jugalah yang mendasari mengapa tamu kehormatan yang datang berkunjung harus ditabak.Â
Pertama-tama, tentu saja mendoakan agar si tamu selalu diberi kesehatan yang baik dan umur panjang. Selain itu, untuk menghalau segala yang jahat agar tidak turut masuk bersamanya ke dalam kampung yang ia datangi.
Roh-roh jahat harus terlebih dahulu dihalau. Sebab, seluruh warga kampung tidak menghendaki kedatangan sang tamu, yang tentu saja datang dengan maksud baik, justru akan mengganggu ketentraman di kampung yang sudah lama terpelihara.
Selain dari beberapa contoh di atas, dalam kesempatan-kesempatan tertentu, ritual ini juga biasanya dilakukan oleh orang tua terhadap anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.Â
Dengan menabak anaknya, orang tua berdoa agar mereka bisa bertumbuh dengan sehat dan kelak bisa menjadi anak yang baik dan pintar.