Mohon tunggu...
Gregorius Nyaming
Gregorius Nyaming Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hanya seorang anak peladang

Seorang Pastor Katolik yang mengabdikan hidupnya untuk Keuskupan Sintang. Sedang menempuh studi di Universitas Katolik St. Yohanes Paulus II Lublin, Polandia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Di dalam Tuak Itu Ada Hidup dan Cinta

17 November 2020   17:59 Diperbarui: 19 November 2020   03:42 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis disambut umat dengan meminum tuak dalam salah satu kesempatan kunjungan ke sebuah paroki. Dokpri.

~~~***~~~

Begitulah pengalaman saya hidup, bergerak dan ada di tengah-tengah masyarakat yang masih menjadikan tuak sebagai ungkapan iman dan budaya.

Semoga pengalaman saya ini, dan juga pengalaman-pengalaman saudara-saudari dari daerah lain yang juga menjunjung tinggi keberadaan tuak, bisa menjadi bahan pertimbangan bagi para wakil rakyat yang terhormat dalam mengesahkan RUU Larangan Minuman Beralkohol.

Saya tidak bisa membayangkan bagaimana komunitas lokal menghormati Tuhan dan para leluhur apabila minuman beralkohol tradisional (tuak, sopi, moke, dll) tidak boleh lagi diproduksi.

Tuak menjadi salah satu sarana bagi kami menjalin relasi dan komunikasi yang baik dengan para leluhur. Hal tersebut harus kami lakukan, karena peran serta para leluhur sangat penting agar kami tidak salah dalam melangkah.

Salam Budaya. Salam Lestari.

GN, 17 November 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun