Mohon tunggu...
Gregorius Nyaming
Gregorius Nyaming Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hanya seorang anak peladang

Seorang Pastor Katolik yang mengabdikan hidupnya untuk Keuskupan Sintang. Sedang menempuh studi di Universitas Katolik St. Yohanes Paulus II Lublin, Polandia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Dua Kali Menjadi "Raja", Membuatku Semakin Cinta Indonesia

13 Oktober 2020   19:57 Diperbarui: 14 Oktober 2020   00:54 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kurierlubelski.pl

Saya bukan seorang warga negara Indonesia yang sudah berpindah menjadi warga negara asing. Keberadaan saya di luar negri tak lain sebagai seorang pelajar, yang atas kemurahan hati pihak tertentu, memberi kesempatan yang indah kepada saya untuk menambah pengetahuan dan pengalaman di negri orang. Tepatnya di kota Lublin, Polandia.

Pengalaman yang hendak saya bagikan berikut ini bukan tentang syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk bisa menjadi warga negara Polandia. Yang jelas, pasti akan ada banyak persyaratan yang harus dipenuhi untuk bisa memperoleh status kewarganegaraan Polandia.

Salah satunya tentu saja harus mengajukan permohonan untuk mendapatkan Permanent Residence. Sebuah proses yang tidak gampang tentunya. Saya sendiri yang hanya berstatus sebagai seorang pelajar ada banyak sekali syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan Kartu Izin Tinggal Sementara (Temporary Residence Card).

Kisah berikut hanyalah sekelumit kisah tentang seorang anak rantau yang selalu rindu akan tanah air tercinta. Kisah tentang seorang anak rantau yang rasa keindonesiaannya tak pernah luntur, meski menyaksikan kemegahan dan kemajuan negara lain.

Selama keberadaan saya di negara yang benderanya berwana putih merah ini, ada dua peristiwa yang semakin mempertebal rasa cinta saya kepada Indonesia.

Pertama, perjumpaan saya dengan Kardinal Stanisaw Dziwisz, mantan sekretaris pribadi Santo Paus Yohanes Paulus II hampir selama 40 tahun. Sebuah perjumpaan yang sungguh sangat singkat. 

Namun, beliau sudah mampu membuat api cinta saya kepada Indonesia semakin menyala-nyala dengan hanya satu kata yang beliau ucapkan, "Pancasila".

Kedua, pengalaman menjadi seorang "raja". Sebuah pengalaman berharga yang hendak saya bagikan dalam kesempatan kali ini.

Ya. Bersama seorang teman dari Nigeria dan Syria, saya pernah menjadi seorang raja. Bahkan sampai dua kali. Tepatnya di bulan Januari 2018 dan Januari 2019 pada Hari Raya Penampakan Tuhan (Epifani). Hari raya ini disebut juga Pesta Tiga Raja dari Timur. Orszak Trzech Krli (Prosesi Tiga Raja) dalam bahasa Polandianya.

Bagi negara Polandia, yang mayoritas penduduknya beragama Katolik, pesta ini dirayakan dengan sangat meriah hampir di setiap pelosok kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun