Mohon tunggu...
Francisco Runggat
Francisco Runggat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang

Menulislah agar engkau tidak mati

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sosial Media Pemersatu Bangsa?

9 Februari 2022   14:28 Diperbarui: 9 Februari 2022   14:38 1096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

            Mongol telah berpastoral dengan baik melalu sosial media. Menghilangkan efek-efek negatif dari sosial media dan kemudian mengajak semua orang untuk rajin berdoa menurut agama dan kepercayaannya masing-masing. Namun jika ditelaah lagi sebenarnya Mongol sedang menyebarkan Injil Tuhan, kita atau bahkan mongol sendiri mungkin tidak menyadari bahwa apa yang dilakukannya merupakan salah satu teknik komunikasi yang sangat baik. Ia mampu 'mempengaruhi' orang lain tanpa orang lain sadari bahwa mereka sedang dipengaruhi olehnya dengan cara komunikasinya tersebut.

            Saya memiliki keyakinan bahwa penonton-penonton mongol bukan hanya dipengaruhi faktor tema yang diangkat dalam setiap podcast ataupun  ia sebagai komika(standup comedyan), atau ia sebagai mantan penganut/jenderal satanic atau bahkan karena pesona/citranya saja yang sudah dikenal lucu dan menghibur tapi juga karena pesan-pesan yang ia bawa dalam setiap konten tersebut. Inilah yang harus kita tiru, membawa pesan dengan cara yang tidak membosankan dan menarik. Saya dan para frater seminari tinggi dapat belajar dari mongol bukan hanya tentang membawakan pesan dengan lebih menarik tapi juga belajar bagaimana mengikis  dampak negatif penggunaan media sosial sehingga sosial media benar-benar dapat menjadi salah satu alat mempersatukan umat Allah yang 'tercerai berai' karena pandemi ini.

            Marilah bijak menggunakan sosial media, manfaatkanlah perkembangan dunia digital untuk hal-hal yang positif, manfaatkanlah sosial media untuk memuliakan Allah dan menyebarkan kasih karena saya rasa dalam dunia digital juga terkandung sistem tabur tuai, apa yang engkau tabur itulah yang engkau tuai.

             

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun